Uji Pemahaman
Setelah bersenang-senang dengan menyanyi, peserta diajak menguji pemahaman mereka sendiri. Maulana dan Nada segera membagikan lembar uji pemahaman.
Peserta diminta memasangkan antara gambar dengan ucapan yang sesuai. “Tarik garis ya di lembaran yang sudah adik-adik terima!” tutur Fani.
Hanya dalam hitungan detik, Rafandra Aqla Tristan Hamizan—siswa kelas I Berlian School yang biasa dipanggil Rafa—langsung mengangkat tangan. “Sensei sudah!” teriak siswa yang terkenal cerdas itu. Rafa lantas menghampiri Fani dan menyodorkan lembarannya.
Kecepatan Rafa membuat Fani kagum karena peserta lain masih serius mengerjakan. “Oh sudah? Cepat sekali! Sensei cek dulu ya,” jawab Fani. Hebatnya, semua jawaban Rafa benar.
Memasuki setengah waktu pengerjaan, beberapa siswa tampak saling berdiskusi. Di antaranya ada Alika Nahla Humaira, Malika Nahla Humaira, dan Amira Rasyida Azzahra.
Ketiga siswi kelas I SD Mugeb itu saling mendiskusikan dan menyepakati mana gambar yang menunjukkan konnichiwa dan konbanwa.
Bikin Origami
Keseruan mereka belum selesai. Fani mengajak mereka membuat origami ikan. “Siapa yang mau bikin origami?” tanya Fani.
M Rafalza Al Hilabie, peserta dari SD Mugeb, langsung antusias. “Aku mau bikin gunung Fuji!” teriak Rafalza, sapaannya, sambil mengacungkan kertas origami yang dia genggam.
Fani pun membolehkan dan membantunya membuat origami gunung Fuji. Mata Rafalza langsung berbinar. Peserta dari kelompok Osaka itu menunjukkan origaminya ke teman-teman di sampingnya.
Beberapa saat kemudian, Fani dan rekannya sibuk memandu dan membantu para peserta membuat origami ikan. Setiap peserta pun pulang dengan membawa origami ikan buatannya.
Baca sambungan di halamann 3: Tulisan Nama Jepang