Baitul Arqam Aisyiyah Ujungpangkah Bentuk Kader Militan; Liputan Ummu Salamah, Kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Baitul Arqam bentuk pengaderan di Aisyiyah. Baitul Arqam Aisyiyah membentuk kader militan, tangguh, ikhlas, dan mempunyai ideologi keislaman sesuai ideologi Muhammadiyah.
Demikian Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Ujungpangkah Drs Hj Lailatul Mutmainah MPdI mengungkap harapannya di Pembukaan Baitul Arqam Aisyiyah Ujungpangkah di TK Aisyiyah 3 Ujungpangkah, Ahad (19/6/22).
Tak hanya itu, menurutnya, Baitul Arqam juga membentuk atau mencari kader-kader yang militan di luar penanaman ideologi. Dalam hal ini Mutmainah—sapaannya—menegaskan, “Ibu sebagai tonggak, estafet, atau pencetus pertama untuk pendidikan anak-anak.”
“Taman kanak-kanak (TK) dan taman pendidikan al-Quran (TPQ) harus punya ideologi, materi ibadah, untuk diajarkan kepada anak-anak,” imbuh wanita kelahiran Bojonegoro yang kini mutasi di Ujungpangkah itu.
Dia lantas membagi kader menjadi dua jenis. Pertama, kader yang sudah pernah mengikuti pengaderan. “Tujuan kader ini, penanaman kembali atau upgrade agar betul-betul memahami lebih dalam,” jelasnya.
Kedua, baru pertama kali mengikuti. “Sebagai pengalaman pertama yang bertujuan untuk menanamkan ideologi,.untuk mencapai visi dan misi dalam Muhammadiyah,” jelasnya.
Dorong Kembangkan Ranting
Wanita yang sehari-harinya menjadi Pengawas Madrasah Kabupaten Gresik itu berupaya mendorong pengembangan ranting di PCA Ujungpangkah. Dia menghitung, di sana kini ada tujuh Ranting Aisyiyah. “Mempunyai lima TK dan enam TPQ,” tambahnya.
Dia lantas membandingkan dengan PCA di kampung halamannya, Bojonegoro. Yang dulunya (sejak tahun 1990, sekitar 30 tahun silam) memiliki lima ranting, sekarang sudah berkembang menjadi 10 ranting.
“Sedangkan di Ujungpangkah, dari saya datang sampai sekarang belum ada pengembangan ranting,” ungkapnya.
Mutmainah pun mengenang, saat ada program Keaksaraan Fungsional tahun 2014, PCA Ujungpangkah pernah melobi PDA Majelis Dikdasmen Nur Fauziyah. “Mencoba melakukan terobosan ingin mengembangkan efisiensi Aisyiyah dengan Keaksaraan Fungsional di Kebun Agung,” ungkapnya.
Dia menerangkan, pada hari-H itu, mendapat penolakan Kepala Desa. “Padahal sebelumnya sudah izin dan menyetujuinya,” imbuhnya.
Menimba Ilmu
Adapun Ketua Panitia Masyhidah SPd menerangkan, “Dalam Baitul Arqam ini kita bisa menimba ilmu dan semoga ilmu yang kita peroleh benar-benar bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat.”
Kemudian dia berpesan, “Belajar dari kemarin untuk hidup hari ini dan berharap untuk besok!”
Menurutnya, hari yang paling baik dalam kehidupan akan menjadi lebih baik dengan bertanya. “Karena malu bertanya akan sesat di mana-mana,” candanya disambut tawa peserta.
Sebanyak 108 peserta hadir di sana. Mereka terdiri dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA), juga pegawai dan karyawan angkatan muda Aisyiyah secabang Ujungpangkah. Ada pula guru TK dan TPQ.
Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ujungpangkah Drs H Choirullah MPd dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik Ida Rahayu Ningsih MPsi pun turut hadir di sana. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN