Rektor UMG Sumringah
Siang sampai sore itu wajah Rektor UMG Eko Budi Lesksono tampak sumringah. Dia sangat senang tamunya terhibur: melupakan sejenak rutinitas pekerjaan yang kadang menjemukan.
Selain mengajak refreshing, Eko bermaksud menunjukkan tambak seluas 35 hektar yang telah menjadi aset UMG. “Dulu dibeli saat Rektor UMG dijabat Pak Sarwo Edy,” kata Eko.
Sebelum berangkat ke lokasi tambak, dia mengaku baru saja melakukan rapat dengan anggota BPH UMG yang diketuai Prof Biyanto. Tambak yang saat ini disewakan itu—termasuk oleh Sulkhan—dalam jangka panjang juga akan dimanfatkan oleh UMG untuk kepentingan perkuliahan.
“Dalam waktu dekat, yang akan kita lakukan adalah membangun jalan penghubung antarpetak tambak,” ujar Eko. Tambak seluas 35 hektar itu memang terdiri dari beberapa petak karena dulu dibeli dari beberapa pemilik.
Maka dalam kunjungan siang itu, dia meminta tolong pada Firman dan Anwar meninjau seluruh areal tambak. Dengan memakai sepeda motor, meluncurlah keduanya.
“Mentok-nya tambak sampai anak Bengawan Solo Manyar,” kata Firman yang memperkirakan jarak antara tambak di titik nol jalan raya hingga sungai itu adalah 1,5 kilometer.
Beberapa usulan spontan juga disampaikan dalam perbincangan santai. “Bagus kalau dibangun masjid di situ,” usul Biyanto sambil menunjuk tambak yang bereda di dekat jalan raya.
“Di areal masjid dibangun swalayan agar bisa membiayai operasional masjid,” sahut Anwar.
Di sela obrolan itu Biyanto meminta agar UMG mempersiapkan secara matang rencana pemanfaatan lahan itu sekaligus anggaran dananya.
Sarwo Edy yang juga Direktur Direktorat Pengembangan Kampus dan Bisnis UMG berharap dari kegiatan ini akan banyak ide-ide terkait pengembangan kampus UMG yang memiliki visi Islamic Enterpreneurship ini.
“Salah satu rencana pengembangan kampus UMG ke depan adalah mendirikan kampus terpadu yang berwawasan lingkungan dan produktif. Jadi ke depann kampus yang didirikan hanya 2/3 saja dari total keseluruhan lahan, di mana sisanya adalah untuk bisnis. Sehingga sumber pendapatan kampus tidak hanya didapatkan dari mahasiswa saja tapi juga dari amal usaha yang lainnya” harapnya. (*)