Cara Mendoakan Anak
“Kapan didoakan?” tanya Anang retoris tentang waktu yang tepat mendoakan anak. Yaitu ketika anak-anak lagi santai tidur-tiduran.
“Pas anak-e niku riam-riam Pak. Pas badhe tilem niko, Njenengan cedeki, Njenengan elus-elus kepalanya. Kemudian didoakan agar anak Bapak/Ibu menjadi anak yang shalih dan shalihah. Itu waktu paling tepat untuk mendoakan anak-anak,” tuturnya.
Ustadz Anang juga berbagi cerita tetang pendidikannya di Di Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.
“Pun, bismillah mawon, Gusti Allah Moho Sugih, lan mboten usah khawatir. Alhamdulillah, empat tahun saya selesai dalam menempuh pendidikan di luar negeri,” ungkapnya.
Dia kemudian mengutip al-Quran Surat al-Isra ayat 31.
وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ
“Jangan membunuh anakmu karena takut miskin. Kamilah (Allah) yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu.”
Dari ayat di atas, Ustadz Aanang bepesan dua hal. Pertama kangan khawatir kekurangan rezeki. Sebab Allah telah menjaminnya.
Kedua jangan membunuh cita-cita anak. “Takut sawahnya dijual. Takut motornya dijual. Takut rekeningnya berkurang gara-gara menyekolahkan anak. Itu membunuh (cita-cita) anak,” tegasnya.
Dia menegaskan, ketika anak bersemangat untuk melanjutkan sekolah, meraih cita-cita yang tinggi, orangtua harus mengamini. “Semakin besar biaya yang digunakan untuk anak bersekolah, maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih besar lagi kepada kita. Jangan berpikir semakin tinggi sekolah anak, rezekinya kita akan berkurang,” tandasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni