Bikin Bangga Komunikasi UMM
Mengenai penguasaan bahasa Inggris ini, Faye punya pengalaman tersendiri. Dia belajar Bahasa Inggris justru hanya waktu kecil, yakni TK dan SD. Setalah SMP sampai kuliah, tidak pernah lagi kurusus bahasa Inggris karena tinggal memakainya saja.
“Jadi menurut saya, belajar bahasa itu ya waktu kecil. Setelah itu harus dipakai di manapun, saat belajar maupun saat pergaulan sehari-hari,” kata aktivis Radio UMM FM, International Language Forum (ILF) dan English Debating Society (EDS) UMM ini. Di luar kampus, Faye juga aktif di Perhumas Muda Malang.
Kepada adik-adik kelasnya Faye berpesan agar terus mengeksplorasi kemampuan dan peluang. “Jangan pernah berhenti mencoba,” katanya sambil mendorong agar semua usaha harus dilakukan dengan komitmen tinggi.
Dia berterima kasih kepada UMM melalui International Office-nya menyiapkan segala sesuatunya sehingga meraih prestasi ini.
Kaprodi Komunikasi UMM, Nasrullah, mengaku bangga atas capaian Faye. Ke depan diharapkan lebih banyak lagi mahasiswa Komunikasi UMM yang meraih prestasi internasinal.
“IISMA adalah salah satu dari program pertukaran mahasiswa. Di luar itu sebenarnya masih banyak peluang, seperti Erasmus Mundus dan kerjasama-kerjasama U to U yang lain,” kata Nasrullah.
Saat ini, Komunikasi UMM sedang submit akreditasi internasional FIBAA dari Jerman. Melalui akreditasi itu diharapkan Komunikasi UMM memperoleh rekognisi untuk lebih cepat lagi melakukan internasionalisasi prodinya.
“Saya titip pada Faye agar ikut memberi perspektif tentang Komunikasi UMM kepada University of Loverpool. Ke depan siapa tau kampus Inggris itu bisa jadi mitra strategis kita,” kata pria kelahirna Lamongan itu. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni