PWMU.CO – Belajar Sekolah Adiwiyata, SD Muhammadiyah 1 Tanggul (SD Muhita) Jember kunjungan ke SD Muhammadiyah 1 (SD Muhasa) Ngawi, Jumat (24/6/2022).
Kepala SD Muhita M Burhanudin Harahap MPd ditemani dua guru menyampaikan tujuan mengunjungi SD Muhasa Ngawi ingin melihat dan belajar Sekolah Adiwiyata. Tahun ini sekolahnya ditunjuk oleh Dinas Pendidikan setempat untuk mengikuti seleksi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Jember. Pekan depan akan divisitasi.
”Kebetulan ada agenda mengantar anak ke pondok di Yogya, jadi sekalian mampir ingin belajar Sekolah Adiwiyata ke Muhasa,” kata Burhan, panggilan Burhanuddin Harahap.
Burhan menyampaikan, ada tiga sekolah di Kecamatan Tanggul yang akan maju mengikuti seleksi di tingkat kabupaten. Salah satunya SD Muhita. Namun dua sekolah yang lain mengundurkan diri karena belum cukup persiapan. Burhan pun sempat pesimistis. Akhirnya dia berpikir ini menjadi tantangan untuk membawa sekolahnya menjadi terbaik.
Adiwiyata SD Muhasa
Misbahush Shurur SPd, Koordinator Adiwiyata SD Muhasa, menjelaskan kepada tim SD Muhita sekilas perjalanan Adiwiyata sekolahnya. Tahun 2019 ada visitasi penilaian Lomba Budaya Mutu (LBM) dari Kemendikbud.
SD Muhasa mengundang beberapa dinas terkait untuk pembinaan Sekolah Adiwiyata. Salah satunya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Saat itu DLH melihat lingkungan dan budaya di SD Muhasa yang menurutnya sudah memenuhi kriteria Sekolah Adiwiyata.
Saat itu juga DLH menyampaikan SD Muhasa akan diikutkan seleksi Adiwiyata kabupaten. Beberapa hari kemudian SD Muhasa divisitasi oleh DLH dan berhasil mendapat penghargaan Adiwiyata kabupaten. Dilanjutkan tahun 2021 mendapatkan penghargaan Adiwiyata provinsi sekaligus mendapat penghargaan video Adiwiyata terbaik.
”Jadi awalnya kami tidak kepikiran sama sekali tentang Adiwiyata. Sekolah hanya berusaha memberikan pelayanan terbaik dan penanaman karakter pada warga sekolah. Alhamdulilah mendapat bonus yang luar biasa,” ucap Misbah.
Dia menambahkan seperti yang disampaikan oleh DLH Ngawi bahwa Adiwiyata adalah penghargaan atas budaya lingkungan bukan sebuah perlombaan. Sehingga sekolah besar atau pun kecil, di kota ataupun di pegunungan, semua berhak mendapatkan penghargaan Adiwiyata.
Melihat Lingkungan Sekolah
Setelah perbincangan di ruang pertemuan, tim Muhita ditemani kepala urusan SD Muhasa berkeliling mengamati lingkungan.
Saat tiba di UKS, Misbah menjelaskankan poin tentang UKS perlu diperhatikan. Berdasarkan pengalaman, UKS menjadi bagian yang sangat penting di berbagai proses lomba maupun seleksi penghargaan. Tidak hanya Adiwiyata, tapi juga ketika seleksi kantin sehat, seleksi sekolah budaya mutu, dan persiapan sekolah di masa pandemi.
”UKS minimal terdiri dari dua bed terpisah untuk laki-laki dan perempuan, ada meja tamu, dan terletak di lantai pertama,” katanya.
Kantin juga menjadi poin penting. Salah satu produksi sampah berasal dari kantin. Harus minim plastik bahkan tidak sama sekali. Sampah harus dipisah berdasarkan kategori organik dan anorganik. Kemudian dikelola melalui daur ulang, pemanfaatan menjadi pupuk, dan lainnya. Limbah air, misalnya bekas air wudhu bisa dimanfaatkan untuk mengairi kolam ikan dan air AC untuk menyiram tanaman.
Beberapa item di kelas juga perlu diperhatikan. Misalnya, pajangan hasil karya daur ulang siswa, tempat alat makan dan minum siswa, pojok literasi, papan informasi kelas, poster-poster tentang hemat energi, dan lainnya. Pencahayaan alami ruang juga harus diperhatikan. Bukan cahaya dari lampu.
Setelah selesai berkeliling lingkungan, perbincangan kembali berlangsung di ruang pertemuan. Misbah menambahkan informasi, kuncinya adalah penuhi instrumen yang ada, kemudian dibuktikan baik secara administratif maupun fisik di lapangan. Pelibatan siswa dalam kegiatan di kelompok kerja (pokja) juga menjadi penilaian.
Jika budaya Adiwiyata sudah tertanam pada warga sekolah, maka akan mempermudah saat visitasi.
Tidak hanya SD Muhita yang mendapat banyak manfaat dari kunjungan ini. SD Muhasa juga dapat memetik berbagai informasi program unggulan dari SD Muhita yang dapat ditiru modifikasi. Sehingga terjadi saling menguntungkan di kunjungan ini. Direncanakan SD Muhasa akan melakukan kunjungan balik ke SD Muhita.
Semua proses kunjungan didokumentasi oleh tim SD Muhita sebagai bukti kunjungan ke sekolah Adiwiyata. Hal serupa juga dilakukan oleh SD Muhasa sebagai bukti pengimbasan Adiwiyata ke sekolah lain.
Penulis Siyam Supiah Editor Sugeng Purwanto