Lima Tantangan yang Dihadapi Organisasi Dakwah; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Ummu Salamah.
PWMU.CO – Aisyiyah sudah teruji dan berdedikasi di usianya kini yang sudah 105 tahun. Demikian pernyataan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ujungpangkah Drs H Choirullah MPd di Pembukaan Baitul Arqam Aisyiyah Cabang Ujungpangkah yang bertempat di TK Aisyiyah 3 Pangkahwetan, Ahad (19/6/22).
Choirullah menegaskan, “Pada abad kedua ini, sudah waktunya kita menyiapkan kader untuk lebih berdedikasi, baik untuk mewujudkan masyarakat Islam yang rahmatan lil alaminjuga untuk bangsa kita Indonesia!”
Dia juga mengingatkan mereka akan memasuki Indonesia emas pada 2045. Maka, sebagai kader organisasi maupun kader bangsa, Choirullah mengharuskan mereka untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan akhlak sehingga Aisyiyah semakin dicintai.
Potensi Akal
Dia juga mengingatkan, rasa syukur sangat penting karena banyaknya nikmat yang Allah berikan. “Setiap detik kita mendapat nikmat Allah, maka kewajiban kita adalah untuk selalu bersyukur kepada Allah,” ujarnya.
Dia lantas mengutip potongan an-Nahl ayat 18.
وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ
Artinya, “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.”
Berdasarkan perenungannya, betapa besar nikmat berupa potensi yang bisa mereka manfaatkan. “Kita daya gunakan (potensi) dengan selalu ber-taqarrub kepada Allah!” tuturnya.
Potensi pertama yang bisa diberdayakan ialah akal. Dia menekankan, manusia patut bersyukur sebab akal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah lainnya. Choirullah pun mengutip at-Tin ayat 4.
لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ
Artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
“Itulah sebabnya kalau sekarang ada Baitul Arqam, kita gunakan untuk mengasah akal kita dengan thalabul ilmu, belajar, karena belajar tidak terikat oleh masa dan tempat dan belajar itu kewajiban kita sekalian,” jelasnya
Maka, salah satu cara bersyukur menurut Choirullah yakni senantiasa mengasah diri sebagai kader Aisyiyah, sehingga akan membawa dampak positif bagi diri sendiri dan organisasi.
“Kita selalu diberi motivasi bagaimana meningkatkan knowledge dan keterampilan, juga akhlak dan tabiat, sehingga kita menjadi kader Aisyiyah yang tangguh di masa yang akan datang,” imbuhnya.
Baca selengkapnya di halaman 2: Potensi Kalbu dan Keterampilan