Letkol HS Prodjokusumo sang Pendiri Kokam, Ini Lima Idenya untuk Muhammadiyah, Oleh M. Anwar Djaelani, penulis dwilogi KH Ahmad Dahlan, Gelegak Dakwah sang Penggerak dan KH Ahmad Dahlan dan Kader-Kader Teladan.
PWMU.CO – Haji Soedarsono Prodjokusumo, nama lengkap lelaki pemilik banyak ide ini. Pak Prodjo, nama panggilan dari tokoh dengan banyak jasa bagi pengembangan Muhammadiyah ini.
Aktivitas Pak Prodjo di Muhammadiyah, pada 1952 menjadi Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kebayoran Baru Jakarta merangkap Bagian Pengajaran. Pada 1956-1962 menjadi Wakil Ketua PWM DKI Jakarta merangkap Majelis Pendidikan dan Pengajaran. Pada 1962, diamanahi menjadi Ketua PWM DKI Jakarta merangkap Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran.
Bagi warga Muhammadiyah, Pak Prodjo yang lahir pada 31 Agustus 1922 itu terlihat banyak memiliki ide-ide yang kreatif. Berbagai ide itu terasa segar karena terbit untuk memajukan Muhammadiyah terutama dalam merespon tuntutan zaman.
Ide IKM
Ide pertama. Setelah Muktamar Muhammadiyah di Bandung tahun 1965, Pak Prodjo menggagas pendirian Ikatan Karyawan Muhammadiyah (IKM). Lembaga yang dicetuskannya, masih eksis. Sekadar contoh, perhatikan berita Lewat IKKM, Karyawan Kompak Besarkan Muhammadiyah di bawah ini.
Bahwa, Musyawarah Wilayah (Musywil) Ikatan Karyawan Kesehatan Muhammadiyah (IKKM) Jawa Timur telah digelar di Auditorium RS Muhammadiyah Lamongan, Sabtu 22/12/2018. Musywil dilaksanakan untuk membangun sinergi dan loyalitas karyawan terhadap persyarikatan Muhammadiyah.
Gagasan ISB
Ide kedua. Sama waktunya dengan yang pertama di atas, setelah Muktamar Muhammadiyah di Bandung tahun 1965. Kala itu, Pak Prodjo menggagas pendirian Ikatan Seniman dan Budayawan (ISB).
Antara lain, seperti apa jejak ISB sekarang? Jika di PP-Muhammadiyah ada Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) maka hal itu dapat kita maknai bahwa semangat Pak Prodjo dengan ISB-nya masih terpelihara dengan baik.
Masih terkait, di sebuah kesempatan yaitu di 2020, Jabrohim-Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP-Muhammadiyah-bilang, bahwa seni dalam Islam merupakan aktivitas yang sangat dianjurkan karena dapat mendatangkan perasaan indah dan menyenangkan bagi penikmatnya.
Umat Islam, lanjut dia, tidak seharusnya terjebak pada pemahaman ajaran agama yang sempit seperti pernyataan bahwa berkarya seni melanggar syariah. “Kami LSBO, pelaku seni yang bergerak sesuai dengan pedoman Majelis Tarjih. Kami tidak pernah lepas dari tuntunan tersebut,” tutur Jabrohim (suaraaisyiyah.id).
Baca sambungan dihalaman 2: Pencetus Kokam