PWMU.CO – GSM yang ini tidak ada hubungannya dengan jaringan telepon seluler. Sebab, GSM adalah Gerakan Sadar Moral. Sebuah gerakan yang digagas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Negeri Malang (UM).
Untuk memperjuangkan gerakannya, GSM menggelar aksi di arena Car Free Day (CFD) di Jalan Ijen Malang dengan mengusung tema “Nilai dan Moral dalam Bahasa Cinta”, Ahad (12/2). “Aksi ini betujuan untuk menyadarkan masyarakat tentang pemaknaan cinta,” ujar Didin, koodinator lapangan.
(Baca: Terbitkan Buku, Langkah Maju IMM Surabaya untuk Tingkatkan Budaya Literasi)
Aksi yang berlangsung sejak pukul 06.30 WIB, diawali dengan pembacaan puisi-puisi terkait dengan tema yang disertai musik akustik sebagai penghangat suasana pagi hari yang sedang gerimis.
Aksi dilanjutkan dengan dialog terbuka tepat pukul 08.00 WIB dengan menghadirkan Fathrudin Jazir SE— Sekertaris Bidang Ekowir PC IMM Malang Wahyu—sebagai nara sumber. Para pengunjung CFD silih berganti mengajukan pertanyaan dalam dialog kali ini.
Setelah dialog usai acara dilanjutkan dengan penampilan musik akustik dari PC IMM Malang dan penampilan teater Spion Kiri. Aksi selesai pukul 10.00 WIB yang ditutup dengan pemungutan sampah di tempat aksi berlangsung.
(Baca juga: Dua Jempol untuk IMM yang Ikut Lestarikan Pantai Selok Malang Selatan)
Kepada pwmu.co, Didin mengatakan bahwa gerakan ini merupakan suatu wujud dari rasa kepedulian para aktivis IMM pada masyarakat Malang. “Kami prihatin adanya indikasi keruntuhan moral sebagian pemuda dan remaja di Malang. Sudah banyak data mengenai kasus pelecehan, perkosaan, dan kehamilan di luar nikah,” ujarnya.
IMM, kata Didin, perlu mengadakan GSM karena pada 14 Pebruari biasanya menjadi puncak penyelewengan hari kasih sayang. “Tidak sedikit masyarakat yang salah dalam mengartikan cinta dan kasih sayang,” kata Didin yang berharap dengan adanya gerakan ini para pengunjung bukan hanya mendengarkan saja tapi juga dapat menyebarkan pengertian cinta yang benar kepada masyarakat luas. (Mujahidin)