Terinspirasi Asian Games
Ekspresi lega tercetak jelas di wajah para penampilan usai turun dari panggung. Seperti halnya M Rifky, salah satu pembaca puisi dari kelas V Eropa. Masih ngos-ngosan, Rifky—sapaan akrabnya—menepuk-nepuk dadanya di belakang panggung. “Deg-degan banget. Jantung mau copot!” ujarnya sambil mengatur napas.
Begitupula dengan Rama, sapaan akrab Rachmanda Rizky R. Dia sudah bisa bernapas lega karena tugasnya sebagai pembaca puisi telah selesai. Mereka lantas duduk sumringah di belakang panggung.
Nila Rosyidah SPd sang pelatih tampilan puisi mengungkap alasan mereka mempersembahkan puisi tersebut. “Melalui puisi ini, mereka mengajak melihat Indonesia ke depan. Dengan semangat mudanya, mereka ingin mengembalikan semangat Indonesia dan budaya Indonesia di tangan anak muda,” jelasnya.
Sementara itu, kelegaan juga tampak jelas di wajah Muhammad Fanani Kuswanto SPd. Dialah ‘dalang’ di balik deretan tampilan megah itu. Fanani, begitu dia biasa dipanggil, bersyukur bisa dipercaya melatih para siswa di tengah kesibukannya sebagai wali kelas dan Koordinator Bidang Pemasaran SD Mugeb.
Pria berdarah Batak itu mengungkap, “Konsep penampilan ini terinspirasi dari Opening Asian Games. Alhamdulillah ada waktu dua pekan melatih anak-anak setiap pulang sekolah.”
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi menegaskan, “Persembahan beragam tarian Nusantara ini menguatkan komitmen SD Mugeb sebagai sekolah penggerak tahap I yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni