Korban, Kurban, atau Qurban? Kolom bahasa oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
PWMU.CO – Saya pernah beranggapan bahwa makna kata kurban berbeda 180 derajat dengan korban. Seperti dalam artikel yang pernah saya tulis ini!
Tapi setelah membaca Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, kedua kata itu ternyata tidak berbeda 180 derajat. Ada kesamaan di dalamnya, meskipun juga ada bedanya.
Kurban (kur.ban) dalam KBBI punya dua makna, yaitu:
- n Isl persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji) sebagai wujud ketaatan muslim kepada-Nya: ia menyembelih kerbau untuk —
- n pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa: setahun sekali diadakan upacara mempersembahkan — kepada Batara Brahma
Sementara itu korban (kor.ban) di KBBI juga punya dua makna, yakni:
- n pemberian untuk menyatakan kebaktian, kesetiaan, dan sebagainya; kurban: jangankan harta, jiwa sekalipun kami berikan sebagai —
- n orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan sebagainya: sepuluh orang — tabrakan itu dirawat di rumah sakit Bogor
KBBI juga mengartikan kedua kata itu secara etimologi—cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata.
Menurut KBBI, kedua kata itu memiliki etimologi yang sama yakni berasal dari bahasa Arab dari kata kurbanun.
Etimologi: [Arab قُرْبَانٌ qurbān n sg m ‘persembahan pada Allah sebagai bentuk ketaatan dan wasilah; penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk ketaatan pada Allah’].
Menurut tasrifan, kurbanun (isim masdar) berasal dari kata قَرَّبَ – يُقَرِّبُ – قربانا yang bermakna pengurbanan. Seperti makna dalam surat al Maidah ayat 27
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan dari yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.’”
Irisan Makna
Dari pemaparan di atas, terbaca bahwa ada irisan makna dari kata kurban dan korban. Menurut KBBI, korban bisa bermakna kurban. Yakni pemberian untuk menyatakan kebaktian (kepada Tuhan).
Hanya saja dalam menerangkan kata korban ada makna khusus yang tidak ada pada kata kurban. Yakni: orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian, perbuatan jahat, dan sebagainya. Contoh: “Sepuluh orang korban tabrakan itu dirawat di rumah sakit Bogor.”
Dari sini bisa disimpulkan, kata korban bisa memiliki arti yang sama dengan kurban, tetapi kata korban tidak identik dengan kurban. Sehingga tidak tepat jika contoh kalimat di atas ditulis: “Sepuluh orang kurban tabrakan itu dirawat di rumah sakit Bogor.”
Tapi menurut KBBI kita bisa menulis seperti ini: “Tahun ini saya berkorban sapi.”
Artinya, kata kurban punya makna khusus sebagai persembahan manusia kepada Tuhan, sementara kata korban bisa merujuk pada makna khusus kurban itu, di samping digunakan untuk makna lain untuk menyebut orang, binatang, dan sebagainya yang menjadi menderita (mati dan sebagainya) akibat suatu kejadian atau kejahatan.
Baca selengkapnya di halaman 2: Bagaimana dengan Qurban?