Mengenang Pembelajaran Daring
Ia pun mengenang ketika terjadi pandemi yang membuat seluruh siswa harus menjalani pembelajaran daring.
“Pembelajaran daring merupakan hal baru bagi kita semua, begitu juga dengan ustad utadzah yang tetap bekerja keras untuk menyampaikan ilmu walau jarak yang terbatas. Namun, saya yakin bahwa kami Angkatan 19 pasti selalu akan berjuang agar bisa mendapatkan predikat yang terbaik dan bisa membanggakan orang tua serta ustad ustadzah sekalian,” tuturnya.
Ia berharap meskipun suatu saat dipisahkan dengan oleh sekolah, tapi silaturahmi agar tetap terjaga.
“Mungkin kisah kami di bangku SMP akan terhenti sampai di sini. Semoga kita tetap bisa menjalin silaturahmi dan ikatan baik dengan nama alumni yang terjaga,” ucapnya.
Ia juga berpesan pada teman-temannya agar terus bisa mengharumkan nama sekolah.
“Terus mengembangkan diri untuk tetap berprestasi, mencerdaskan bangsa, dan membawa nama baik Indonesia dengan menjunjung nilai kejujuran, serta kebersamaan,” tuturnya.
Terakhir, Nafisha mewakili teman-temannya mengungkapkan permohonan maaf kepada orang tua mereka.
“Kami memohon maaf sebesar besarnya kepada orangtua kami, jika selama ini kami banyak melakukan kesalahan. Karena kami yakin dengan adanya keberhasilan pasti terselip doa serta iman orangtua kami, yang selalu membukakan pintu langit dan diijabahi oleh Allah SWT,” ucapnya.
Tak lupa, ia mengungkapkan kepada teman-temannya, “It’s been a beautiful 3 years with all of you guys. This is not a goodbye, I just wanted to say thankyou, thankyou for coming into my life and giving me joy. From the bottom of my heart i wish you all a very best. Thank you very much,” ungkapnya.
Editor Mohammad Nurfatoni