Anies Baswedan pada Wisudawan Spemdalas: Mau Jadi Permata atau Batu Bara; Liputan Ria Rizaniyah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir secara daring pada Wisuda XIX SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik yang bertema Break the Limi, Ahad (26/6/22). Acara ini juga berbarengan dengan perayaan Milad Ke-21 Spemdalas.
“Izinkan dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat untuk adik-adik di SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik yang lulus di tahun 2022 ini,” H Anies Baswedan SE MPP PhD yang didaulat menjadi inspiring speech.
Menurut Anies, momen kelulusan ini adalah awalan baru. “Jangan dipandang sebagai akhir perjalanan. Tapi dipandang sebagai dimulainya babak baru,” ujarnya melalui Zoom Cloud Meetings.
Buat para orangtua, sambungnya, ini adalah kesempatan untuk kita untuk terus mensyukuri nikmat Allah. “Alhamdulillah anak-anak yang dulu dilahirkan, ditumbuhkan, dan dibesarkan, sekarang sudah lulus jenjang SMP,” kata dia,
Tapi, menurutnya, perjalanan masih panjang. “Anda akan memasuki jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu bagi semuanya, jaga semangat untuk jadi pembelajar, buat nanti ketika sudah SMA atau SMK, aktiflah,” tuturnya.
Jadilah Aktivis
Anies Baswean berpesan kepada wisudawan Spemdalas agar terlibat dalam berbagai aktivitas. “Saya selalu pesankan ini, bahwa ketika masa SMA, apalagi nanti masa kuliah gunakan kesempatan untuk mengembangkan diri,” katanya.
“Bukan hanya mengembangkan secara akademik, tapi juga latihan berorganisasi. Latihan kepemimpinan, membangun jejaring. Itu semua dikerjakan,” imbuhnya.
“Buat adik-adik yang sekarang lulus SMP, lihatlah ini sebagai sebuah perjalanan baru. Anda akan nantinya mengembangkan semua potensi,” dia menambahkan.
Dia meneruskan, “Izinkan saya bercerita sedikit, tentang bagaimana sesuatu yang ditempa, sesuatu yang diasah, sesuatu yang digembleng, punya dampak yang berbeda.”
Kita tahu, lanjutnya, ada namanya batu bara dan ada namanya permata. Unsur kimianya sesungguhnya sama, tetapi batu bara itu hitungannya kalau dijual itu ton, kalau permata hitungannya itu gram.
“Apa yang membedakan?” tanya Anies.
Dia menjawabnya, “Unsur yang sama itu digembleng dengan situasi yang berbeda, yang mendapatkan tekanan tinggi, yang mendapatkan suhu tinggi, yang mendapatkan gemblengan, dia jadi permata,” kata dia memberi matafora. :Yang tidak mendapatkan tekanan tinggi, gemblengan kuat, dia jadi batu bara.”
Anies lalu memberi pilihan pada para wisudwan:
“Mau pilih yang tidak digembleng, mau pilih yang santai, maka Anda jadi seperti batu bara. Tapi saya yakin yang lulus dari SMP Muhammadiyah 12 GKB ini akan mengambil rute penuh tantangan. Pilihlah gemblengan yang kuat, tantangan yang banyak. Itu akan menjadikan Anda sebagai permata-permata masa depan.
“Selamat atas kelulusannya, salam hangat dari balai kota Jakarta, Insyaallah sukses dan keberkahan selalu mengiringi perjalanan semua,” pesannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni