Lima Tahap Bercocok Tanam Hidroponik yang Praktis: Liputan Piet Thomthomi Ken Mulissyi, kontributor PWMU.COO Gresik.
PWMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Sekolah Pesantren Entrepereneur Al-Ma’un Muhammadihah (SPEAM) Putra Kota Pasuruan mengadakan acara Pelatihan Dasar dan Workshop Hidroponik. Hadir sebagai pemateri, Dini Santi Ikawati, pemilik bisnis Ditara Hidroponik, Probolinggo.
Acara yang diadakan di Masjid Ibrahim, Sabtu (25/6/22) tersebut merupakan rangkaian class meeting setelah penilaian akhir tahun (PAT).
Mengawali materinya, Dini mengusulkan kepada pengelola dan pengurus SPEAM supaya hidroponik yang ada saat ini secara penuh dikelola santri. Baginya, mengurus tanaman hidroponik itu mudah, tidak seperti mengurus tanaman melalui media konvensional.
Setidaknya menurut Dini ada empat kelebihan mengurus tanaman melalui media hidroponik: menghemat waktu, tenaga, dan tempat, lebih bersih dan steril, mudah merawat, serta hasil yang lebih memuaskan.
Lima Tahap Mengelola Hidroponik
Wali santri dari Andi Raffi, santri kelas VIII, itu kemudian menjelaskan lima tahapan mengurus tanaman melalui media hidroponik.
Tahap pertama yaitu persiapan. Persiapan itu, lanjutnya meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan. Alat dan bahan yang diperlukan antara lain: media tanam, alat pengukur PPM dan PH Air, pupuk dan nutrisi, bibit tanaman, dan air.
Setelah bahan dan alat hidroponik tersedia, tahapan kedua adalah penyemaian bibit.
“Bahan-bahan berupa bibit yang sudah disiapkan terlebih dahulu harus disemai, untuk memastikan bahwa bibit tersebut layak untuk ditanam,” jelasnya.
Setelah disemai, tahapan ketiga adalah penanaman bibit di media hidroponik yang sudah disiapkan. Tahapan keempat adalah perawatan. Bibit yang sudah ditanam perlu dirawat.
Perawatan tanaman hidroponik, menurut Dini tergolong mudah, karena tidak mengharuskan untuk menyiraminya setiap pagi dan sore.
“Cukup memastikan bahwa aliran air tetap mengaliri tanaman,” lanjut Dini.
Tahapan terakhir, sambungnya, adalah pemanenan. Untuk memanen hasil tanaman melalui media Hidroponik diperlukan, kurang lebih 40 sampai 50 hari masa tanam, tergantung jenis tanamannya. Setelah itu, lanjutnya, tanaman bisa dipanen.
Dini berharap setelah pelatihan dasar hidroponik, santri SPEAM mampu mengurus hidroponik secara mandiri. Acara pun diakhiri dengan melakukan berbagai praktik hidroponik, mulai dari penyemaian, pencampuran pupuk, pengukuran PH dan PPM air, dan seterusnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni