Sosok yang Lembut Hati
Ternyata, sosok yang tampak garang di luar ini memiliki kelembutan hati yang luar biasa. Pria yang kini tinggal bertiga dengan istri dan anak angkatnya ini mudah terenyuh bahkan menangis.
Pernah saat seorang tukang becak yang menginfakkan becaknya untuk pembangunan masjid, dia langsung terenyuh dan menangis. Pernah juga saat seorang sopir trailer yang tanpa sengaja menabrak tembok bangunan di samping masjid. Sang sopir tak punya uang selain yang akan diserahkan ke masjid sebagai ganti. Peristiwa ini pun sudah membuatnya menangis terharu.
Rupanya, berbagai cobaan hidup membuat Yusuf menginterpretasikannya untuk selalu optimis dan bersemangat dalam menjalani kehidupan. Cobaan begitu mendalam yang pernah dihadapinya hingga menjadi sosoknya yang sekarang adalah ketika dia ditinggal oleh orang-orang yang disayanginya.
Saat ia kehilangan kakaknya di usia muda dan saat ia harus kehilangan kedua buah hatinya. Itulah yang menjadikannnya semakin yakin bahwa ada proses pembelajaran di balik semua takdir yang sudah ditetapkan Allah.
Seperti dalam firman Allah dalam al-Qquran surah al-Baqarah 155-156 yang artinya, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (155). (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni