Belajar Robotik di SD Muri untuk Tunjang Merdeka Belajar. Laporan Erna Hamidah, Kontributor PWMU.CO Gresik
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 Giri (SD Muri) Kebomas, Gresik menggelar Pelatihan Robotik bertempat di ruang Audio Visual SD Muri, Sabtu (26/6/2022) pukul 07.30-14.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti SD Muhammadiyah Manyar, SD Darussalam Cerme, SD Muhammadiyah 1 Gresik, SDN Petro, dan SD Muhammadiyah 1 Kebomas. Pelatihan ini menghadirkan Yudhi Vernanda dengan dihadiri oleh 13 siswa.
Kegiatan pelatihan robotik ini berawal dari ide Kepala SD Muri, Luthfi Arif MPd. Dia mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk menunjang konsep merdeka belajar.
“Ada rencana untuk kelanjutan pelatihan yang lebih seru lagi,” tuturnya kepada seluruh guru SD Muri dan karyawan saat koordinasi satu hari sebelum pelatihan robotik berlangsung .
Pelatihan robotik kali ini menghadirkan pembina dari Komunitas Muhammadiyah Robotic Community (Matic) Lamongan yang berada di bawah naungan majelis Dikdasmen PDM Lamongan.
Komunitas Matic ini merupakan komunitas guru-guru dari SD/MI maupun SMP/MTs di lingkup perguruan Muhammadiyah Kabupaten Lamongan yang mengembangkan pembelajaran robotika dengan konsep 3 M, yaitu mudah, murah, menyenangkan.
Proses Pembuatan Robot
Dalam proses pembuatan robot di SD Muri, diawali dengan mempersiapkan alat yang diperlukan yakni obeng, lem tembak, dan satu set kit robot.
Setelah itu para peserta mulai merangkai body robot sesuai arahan instruktur, kemudian memasang sistem mekanika-elektronika sebagai penggerak dan pengendali. Terakhir troubleshooting untuk memastikan berfungsinya robot sesuai prosedur.
Yudhi Vernanda mengatakan,anak-anak mengikuti pelatihan ini dengan sangat baik untuk meningkatkan kreatifitas dalam dunia rekayasa mekatronika.
“Secara tidak langsung, anak belajar matematika dan IPA secara fun. Ini untuk melatih jiwa kompetensi anak, juga mengurangi ketergantungan mereka bermain game di gadget,” ujarnya.
Lebih keren lagi, menurut Yudhi, tujuan pelatihan robotik ini adalah anak dapat belajar matematika maupun Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara menyenangkan.
“Sekaligus juga sebagai sarana pembentukan karakter siswa, guru dapat mengaitkan metode pembelajaran dengan sistem merdeka belajar,” paparnya.
Penerapan pembuatan robotik tersebut, menurut Yudhi, dalam kehidupan sehari -hari banyak dijumpai di dunia industri dan manufaktur. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni