Bergelut sejak 2012, Atlet Kempo Smamda sumbang emas untuk kontingen Surabaya. Liputan Fibrina Aquatika, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Noureen Aisha Yuniarto, siswi SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya berhasil meraih juara 1, pada cabang olahraga Kempo kategori Embu Berpasangan Kyu II grup putri di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII Jatim 2022.
Siswi kelahirkan Surabaya, 30 Oktober 2005 itu mengaku begitu bahagia dengan bersyukur atas medali juara yang diraihnya itu. Pertandingan Kempo Porprov Jatim dilaksanakan selama dua hari, dari tanggal 23-26 Juni 2022 di GOR Juang 45, Politeknik Negeri Jember.
Menurut Shasha, sapaan akrabnya, saat masuk pertama kali dalam Kempo, yang dipelajari bukan hanya mengenal teknik-teknik bela diri saja, tapi juga harus memaknai apa itu bela diri. Selain itu, pada olahraga ini juga memberikan banyak manfaat.
“Lewat kempo kita akan mendapatkan pelajaran tentang mengasah kepekaan individu lewat fisik dan mental. Juga menguatkan tubuh dan pikiran melalui beberapa pendekatan dalam latihan,” ungkapnya.
Tentu bukan hal instan dalam meraih kejuaraan, begitu juga yang dialami Shasha. Dirinya harus melalui serangkaian latihan demi siap dalam kompetisi. Menurutnya ada persiapan yang memang dilakukannya sebelum ajang kompetisi berlangsung, seperti latihan selama enam bulan di mana setiap pekannya ada empat kali proses latihan.
“Dalam bela diri Kempo ini ada penyesuaian dalam latihan, karena disesuaikan dengan kebutuhan yakni menurut keadaan serangan lawan. Ada namanya mengelak, yakni cukup menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci. Apabila terpaksa, barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan,” jelasnya.
Bergelut sejak Tahun 2012
Shasha sendiri mengaku sudah menggeluti olahraga ini sejak tahun 2012. Olahraga yang menarik dan meningkatkan kepercayaan diri ini, menjadi salah satu yang membuat ia jatuh hati dalam dunia seni bela diri Kempo. “Kempo ini sangatlah seru dan membuat saya semakin pede karena punya keahlian bela diri,” ungkapnya.
Selain itu, juga ada sumber motivasi bagi dirinya untuk betul-betul memutuskan menjadi atlet dari olahraga ini yaitu sosok kedua orangtuanya. “Dukungan yang luar biasa dan doa yang mereka ucapkan salah satu faktor utama yang mengantarkan saya untuk berhasil dalam kejuaraan Kempo. Tanpa mereka saya rasa keberhasilan belum tentu ada di tangan saya saat ini,” tuturnya.
Di balik itu semua, status Shasha sebaga pelajar aktif di Smamda tentu tak bisa dikesampingkan. Membagi tugas sebagai pelajar dan atlet bukanlah hal yang mudah. Namun itu semua tak menjadi penghalang dan hambatan dalam berprestasi.
“Saya tidak ada strategi khusus yang saya lakukan, namun saya tetap rajin menjalani keduanya. Selain itu waktu yang senggang atau waktu longgar selalu berusaha untuk dimanfaatkan menjani itu semua,” kata Shasha.
Baginya kejuaraan ini belum menjadi akhir, masih banyak jalan yang akan diraihnya. Shasha mengaku masih ingin terus berprestasi untuk keluarga dan tentu saja bagi Smamda Surabaya.
“Saya telah belajar banyak dari Smamda, saya selalu ingin menorehkan prestasi, tak hanya untuk saya sendiri. Tapi juga untuk teman-teman dan Smamda, agar semua bisa meraih prestasi bersama. Saya berharap agar ke depannya sekolah tercinta ini bisa semakin jaya, semakin maju, keren, dan kreatif dari prestasi yang diraih teman-teman di Smamda,” pungkasnya.(*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.