Bukan Studi Banding
Menanggapi pernyataan tersebut, Ustadz Sidik menyampaikan bahwa kegiatan tersebut lebih tepat jika disebut dengan belajar bersama. “Mungkin lebih tepatnya kita belajar bersama, ya. Karena kami baru berdiri sepuluh tahun. Jadi kami juga perlu banyak belajar dari MI Al-Mustofa. Kita sama-sama belajar,” imbuhnya. Ucapan itu dibalas tawa ringan oleh para tamu.
Acara berlangsung santai namun khidmat. Sambil menikmati kudapan, para tamu terlihat antusias mengikuti diskusi. Salah satunya adalah Abdul Haris SAg. Dalam sesi tanya jawab, ia menanyakan bagaimana kiat Sekolah Kreatif Menganti tetap eksis di antara sekolah negeri dan swasta lainnya.
Dengan penuh keyakinan, Ustadz Sidik menjawab bahwa branding itu penting. “Label kami adalah ‘sekolah kreatif’. Maka bagaimana kami harus ‘menjual’ nama itu di masyarakat. Alhamdulillah kami juga punya ruangan gazebo dan taman bermain. Itulah branding kami,” jelasnya. Jawaban itu lalu mendapat tepuk tangan dari para audiens.
Setelah penyampaian materi dan diskusi, para guru MI Al-Mustofa diajak untuk melihat ruang kelas, gazebo, arena bermain, serta kandang burung dan kura-kura. Mereka pun kagum melihat taman dan ruangan gazebo yang luas dan asri.
“Di sini (gazebo) adem, karena banyak tanamannya. Gurunya juga keren-keren karena mereka harus mengeluarkan suara yang lantang soalnya tempatnya luas,” ucap Suharti Ningsih SPdI, salah satu guru MI Al-Mustofa.
Kegiatan diakhiri dengan mengobrol santai sambil makan siang bersama di gazebo dan foto bersama.
Editor Mohammad Nurfatoni