PWMU.CO– Pesan untuk dai LDK (Lembaga Dakwah Khusus) disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr HM Saad Ibrahim MA.
Pesan itu disampaikan ketika membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas LDK PWM Jawa Timur Regional IV. Acara berlangsung di SMA Muhammadiyah 1 Mangundikaran Nganjuk, Sabtu-Ahad (2-3/7/2022).
Bimbingan Teknis dihadiri 8 daerah. Utusan dari Lembaga Dakwah Khusus dan Pimpinan Daerah Aisyiyah Nganjuk, Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Jombang, Tulungagung dan Trenggalek.
Saad Ibrahim mengatakan, dai Muhammadiyah dalam berdakwah dilakukan dengan lemah lembut sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW di Mekkah selama 13 tahun.
”Dakwah atau tabligh yakni mengimbau dan mengajak umat manusia untuk menerima Islam. Tujuannya, agar mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat,” katanya.
Saad menyampaikan pesan untuk dai LDK supaya memperhatikan kawasan-kawasan Indonesia seperti daerah Bali dan Papua. Daerah Papua sangat potensial sebagai lahan dakwah. LDK PWM Jatim perlu memberi sentuhan dan rasa damai di sana terutama dalam berindonesia.
Menurut Saad, dai LDK supaya menjadi al-fath yakni pembuka dan menjadi pemenang dalam setiap aksi dakwahnya. Al-Quran diawali dengan surat al-Fatihah. Juga ada surat al-Fath yang memiliki arti pembuka. ”Maka jadilah kita pembuka bagi yang tertutup, penerang bagi yang gelap,” tuturnya.
Dia juga menekankan kepada 64 peserta Bimtek agar berpikir yang besar jangan berpikir yang kecil-kecil karena Muhammadiyah itu besar. Karenanya buatlah konten-konten yang menarik dalam Bahasa Arab, Inggris, Jepang atau China yang bisa dibaca masyarakat dunia. ”Inilah dakwah rahmatan lil alamin dari Muhammadiyah,” ujarnya.
Dakwah Global
Dia menyampaikan, dai khusus harus memiliki jiwa besar. Sebagaimana Muhammadiyah itu organisasi besar. Dakwahnya sudah merambah di manca negara. Sudah ada lebih 25 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang berkembang.
”Dai Muhammadiyah bisa menyampaikan risalah ke setiap penjuru buminya Allah. Dakwah khusus itu penting. Di abad ke-2 ini dakwah Muhammadiyah tidak hanya bersifat regional, nasional tapi sudah bersifat global,” tandasnya.
Dan sudah terbukti, sambungnya, orang-orang Muhammadiyah itu berjiwa besar. Masih ingat saat Gunung Semeru erupsi? Bantuan Muhammadiyah diberikan bukan pilih-pilih ini orang Muhammadiyah atau tidak, tapi diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan tanpa pandang bulu.
”Kalau dai khusus mampu berpikir besar dan berjiwa besar, ibarat seperti memiliki rumah besar ia akan welcome kepada siapa saja yang datang kepadanya. Siap menampung dan memberi rasa aman. Tentu saja, ini akan memudahkan gerak langkah dalam berdakwah dai LDK,” tegasnya.
Penulis M. Khoirul Anam Editor Sugeng Purwanto