Tiga Keistimewaan Bulan Dzulhijah Dikupas di Kajian Ahad PCM Sine, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Ngawi Suwarno.
PWMU.CO – Untuk menambah kualitas ibadah sebagai persiapan kembali kepada Allah SWT, ada pesan rahasia yang disampaikan oleh Direktur Pondok Pesantren Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen KH Ali Rosyidi, SAg dalam Kajian Ahad Kliwon PCM Sine, Ahad (3/7/2022) di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sine.
Ali Rosyidi menjelaskan sebagaimana diketahui dalam setahun terdapat 12 bulan. Dari 12 bulan tersebut Allah memberikan 4 bulan yang dikategorikan istimewa selain bulan Ramadhan. Bulan itu adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
“Sebagai muslim, manusia diharapkan memiliki kecerdasan yang baik. Orang cerdas adalah orang yang pandai mengingat kematian. Sejatinya manusia adalah penduduk surga. Maka ingatlah senantiasa kematian dengan menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menuju ke sana,” ungkapnya.
Islam Disempurnakan
Saat ini, lanjutnya, kita berada pada bulan Dzulhijah yang memiliki banyak keistimewaan. Manfaatkan sebaik-sebaiknya agar tidak terjadi penyesalan di hari pembalasan. Pertama, Islam disempurnakan di bulan Dzulhijah.
“Sebagaimana yang tertuang dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 3, Islam merupakan agama yang telah sempurna. Kesempurnaan Islam tersebut disampaikan Allah kepada Rasulullah saat beliau melaksanakan ibadah haji. Karena sudah sempurna maka jangan pernah melakukan pembaharuan apalagi dengan niat menyempurnakan agama,” pesannya.
“Muhammadiyah komitmen dengan gerakan tajdid. Ada tajdid fi ibadah dengan selalu mencari kemurnian dalam beribadah yang betul-betul mendekati sunah Rasulullah (upaya purifikasi atau pemurnian ibadah) dan tajdid muamalah yang bersifat dinamis. Sebagai warga Muhammadiyah sudah seharusnya selalu mengikuti perkembangan zaman dan tidak menolak perkembangan terkini,” tambahnya.
Puasa Arafah dan Kurban
Kedua, sambungnya, dalam bulan Dzulhijah terdapat puasa Arafah dengan iming-iming terhapus dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang. Begitu maharahimnya Allah, imbalan meruah diberikan kepada hamba yang tunduk kepada ketentuan Allah.
“Ketiga, mengingat nikmat dan karunia Allah begitu besar, manusia diharapkan dapat mengalirkan darah melalui pemotongan hewan kurban. “Alirkan darah di bulan Dzulhijah. Prioritaskan urusan Allah pasti Allah akan memprioritaskan urusan manusia,” tuturnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.