PWMU.CO– Nama atlet Smamda (SMA Muhammadiyah 2) Surabaya kembali terangkat di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022.
Virgirina Salja Nafisah Islami, siswa Smamda Surabaya, berhasil menyabet lima medali dari cabang olahraga panjat tebing. Dia masuk kontingen Kota Surabaya.
Sebelumnya dua nama atlet Smamda juga mendulang medali pada cabang olahraga kempo dan wushu taolu dui lian. Mereka ikut memberikan medali bagi kontingen Kota Surabaya.
Pertandingan panjat tebing dilaksanakan 26 Juni hingga 2 Juli 2022 bertempat di Jasalindo Water Sport Situbondo. Ia membawa pulang lima medali dari lima kategori. Satu medali emas lead perorangan putri.
Empat medali perak untuk kategori olympic games perorangan putri, boulder beregu putri, lead beregu putri, speed relay beregu, atau speed world record beregu putri.
”Alhamdulillah saya bisa mendapat lima medali dari lima kategori yang saya ikuti,” kata Nafisah, sapaan akrabnya. ”Ini medali emas pertama saya dalam ajang Porprov yang telah dua kali saya ikuti.”
Siswi kelahiran Timika ini menceritakan, persiapan bertanding sudah matang. Berlatih sejak bulan Februari lima kali sepekan pagi dan sore. Masing-masing selama tiga jam. Pagi mulai pukul 8 hingga 11. Sore pukul 3-6.
Saat latihan, ia bisa belajar banyak hal yaitu kesabaran, keberanian dalam mengambil keputusan, kerja keras dan ketelatenan hingga bisa membawanya menjadi juara.
Awal Kenal Panjat Tebing
Nafisah menceritakan pertama kali mengenal panjat tebing. Awalnya siswi yang bercita-cita jadi dokter ini mengikuti renang di KONI Kertajaya.
”Setiap pulang berenang, tidak tahu kenapa saat melewati arena wall climbing ingin sekali manjat dan ikut klubnya,” tuturnya. Hingga akhirnya suatu hari ia merengek ke ibunya untuk berganti ikut panjat tebing.
Singkat cerita ia masuk klub panjang tebing Pataga Climbing School (PCS) sejak kelas 2 SD hingga sekarang. Di situ ia menemukan ternyata pelatihnya teman ayahnya.
Ibunda Nafisah, Purwaningsih ST sangat bersyukur atas prestasi yang diraih putrinya. “Alhamdulillah, putri saya berhasil meraih medali lima kategori,” ucapnya.
Ia menjelaskan, putrinya tidak pernah absen latihan. Istiqamah berlatih sejak 3 bulan lalu. Putrinya juga mengonsumsi vitamin, displin ketat menjaga pola makan, dan cukup istirahat.
Perempuan berusia 51 tahun ini menceritakan, sejak kecil di Timika Nafisah senang memanjat. “Mungkin ada kesamaan Nafisah dengan saya dan ayahnya yang dulu ikut pecinta alam waktu kuliah,” ungkapnya.
Ayah Nafisah, Budi Santoso ST mengikuti kegiatan Pencinta Alam hingga mendaki ke Cartens Irian Jaya.
Ningsih memuji Smamda yang mendukung bakat putrinya. Terutama saat Nafisah harus meninggalkan pelajaran untuk latihan di KONI.
Ia berharap putrinya terus mendapat penghargaan di bidang panjat tebing pada event mendatang. Di Smamda harapannya bisa terwujud. Ia mengucapkan terima kasih atas support dan doa dari bapak ibu guru.
”Semoga Smamda mampu menjadi tempat terbaik bagi proses tumbuh kembang prestasi akademik dan non akademik generasi Islam saat ini dan masa depan,” pungkasnya.
Penulis Tanti Puspitorini Editor Sugeng Purwanto