PWMU.CO– Praktik menulis menjadi sesi menyegarkan di Seminar Jurnalistik yang diadakan Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) al-Iskandariyah Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla).
Acara berlangsung di lantai tiga Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Pucuk Lamongan, Ahad (3/7/2022).
Setelah narasumber Sugeng Purwanto menerangkan cara mudah menulis berita, tiap sesi peserta dan tamu undangan langsung praktik menulis. Tantangan pertama membuat lead atau alinea pertama dalam berita. Liputannya suasana seminar jurnalistik. Batas waktu menulis hanya lima menit.
Semua hasil praktik menulis ini terpilih dua terbaik yaitu tulisan Elisa dan Satria Putra Wibisono. Keduanya memperoleh doorprize buku Editor Killer, buku berisi tulisan pengalaman wartawan PWMU.CO.
Tantangan kedua, menulis deskripsi profil teman di sebelah kanan atau kirinya. Tantangan ini paling seru dan lucu karena mengungkap rahasia teman sendiri. Sesi ini dimenangkan tiga peserta yaitu Fira, Wardah, dan Elisa. Mereka ada yang mendapat buku, kaos, dan mug merchandise PWMU.CO.
Tantangan ketiga menulis berita lengkap liputan seminar jurnalistik. Masing-masing peserta diminta menulis menurut angle atau sudut pandang yang menarik dari acara seminar ini.
Di sesi ketiga ini tulisan yang terpilih milik Fira, Mohammad Muzaki, Salman al-Faruq, dan Sandi. Mereka menerima hadiah buku, kaos, dan mug.
Tips Menulis
Seminar jurnalistik ini mengusung tema Shoot Your Think with Your Creativity diikuti oleh 30 peserta perwakilan PK IMM Umla dan Ortom.
Dalam paparannya, Sugeng Purwanto yang Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi PWM Jatim menerangkan, banyak membaca dan mencatat adalah syarat menjadi penulis yang baik.
”Setiap kegiatan apapun bisa ditulis menjadi berita. Bahkan peristiwa yang biasa-biasa saja bisa ditulis menjadi berita yang menarik,” ujarnya.
Laki-laki kelahiran Surabaya itu juga memaparkan tips menjadi penulis itu cuma 3M. ”Yaitu pertama menulis. Kedua, menulis lagi. Ketiga, menulis juga,” katanya disambut tawa peserta.
Ketika di awal menulis, sambung dia, jangan pusingkan dengan kualitas tulisan. Sebab tulisan yang baik itu adalah yang selesai ditulis. ”Punya ide sebagus apa pun kalau hanya angan-angan ya tidak bisa dibaca orang. Karena itu menulislah hingga selesai, urusan kualitas isinya serahkan ke editor,” tandasnya.
Kirimkan tulisan itu ke PWMU.CO, tambah dia, nanti editor akan mengedit dan meminta tambahan data kalau kurang lengkap. ”Proses komunikasi antara editor-penulis itu menjadikan PWMU.CO sebagai sekolah menulis. Sudah banyak penulis andal yang lahir dari PWMU.CO,” tandasnya.
Dia menambahkan, ketika menulis berita tidak cukup pengamatan. Harus konfirmasi atau wawancara kepada narasumber untuk memperdalam isi berita.
Contoh, ketika IMM al-Iskandariyah Umla mengadakan acara seminar jurnalistik maka wawancarai Ketua Panitia atau Ketua Umum PK IMM Al Iskandariyah sehingga akan banyak mendapat informasi sebagai bahan tulisan.
Dia juga menerangkan prinsip dasar menulis berita harus memuat unsur 5W dan 1H. Yaitu What, Who, When, Why, Where, dan How.
”Empat W: what, who, when, where, biasanya mengisi lead berita,” jelas SGP, sapaan akrabnya. ”Sedangkan why dan how adalah pertanyaan untuk pendalaman berita,” tegasnya.
Dakwah Digital
Editor PWMU.CO ini juga mengupas dakwah digital Muhammadiyah melalui website dan media sosial seperti Youtube, whatsapp, Facebook, Twitter, atau Instagram.
”Munculnya media sosial membuat banjir informasi. Berita fakta dan hoax campur aduk. Karena itu aktivis IMM harus mengetahu cara menyaring berita lewat pelatihan jurnalistik seperti ini,” katanya.
Dia menerangkan salah satu cara menyeleksi berita itu bisa dipercaya atau tidak dengan melihat siapa narasumbernya, tempat dan waktu kejadiannya. ”Tanpa ada keterangan itu bisa jadi itu hoax,” tuturnya.
Cara kedua menyeleksinya, ujar dia, dengan meng-cross check berita yang sama ke website lainnya. Kalau media lainnya tidak menulis patut diwaspadai kebenaran berita itu.
”Berita yang viral di WA belum tentu benar. Apalagi kalau di tulisan itu mencantumkan permohonan sebarkan, viralkan. Dijamin tulisan itu ulah pembuat konten supaya dapat keuntungan dari banyak klik pembaca,” tuturnya.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto