Sikap dalam Memberi Layanan
Yang ketiga, attitude (sikap). Fony mengatakan bahwa sikap ustadz dan ustadzah dalam memberikan layanan harus bagus.
Keempat, sambung Fony, adalah attention (perhatian). “Kita harus peduli dan perhatian terhadap customer,” katanya.
Kelima, action. Yang dimaksud adalah harus cepat dan tanggap dalam memberikan layanan.
Keenam, accountability. Kita harus bertanggung jawab terhadap apapun yang menjadi tugas kita.
“Apabila ada permasalahan yang tidak bisa kita selesaikan sendiri, boleh kita minta bantuan kepada pihak lain, asal kita tidak langsung lepas tangan, tapi tetap dikawal. Kita harus memastikan pihak berikutnya dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan orang tersebut,” terang Fony.
Fony juga menambahkan satu poin lagi, yaitu product knowledge. Maksudnya adalah wawasan para guru terhadap produk atau layanan yang kita miliki harus bagus.
Tips Memilih Kata
Di hadapan para peserta, Fony juga memaparkan tips berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata yang baik.
“Ada magic word dan killer word. Kalau ingin memberikan service excellent pada pelanggan kita harus menggunakan magic word. Itu menunjukkan bahwa pelayanan kita ini ramah, profesional, dan menyenangkan,” terangnya.
Magic word bisa berupa kalimat ‘akan saya coba’, ‘saya coba cross check dulu’, ‘terima kasih’, ‘silakan’, dan ‘saya bantu’.
Sebaliknya, lanjut Fony, jangan sampai menggunakan kiler word seperti ‘tidak tau’, ‘tidak bisa’, ‘salah sendiri’, ‘tidak mungkin’.
“Itu akan menunjukkan bahwa pelayanan kita tidak ramah, tidak profesional dan tidak kompeten,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni