Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Cek Kesehatan Gratis dan Penyuluhan PMK

Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Cek Kesehatan Gratis dan Penyuluhan PMK, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Bojonegoro Pratiwi Aryanti.
Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Cek Kesehatan Gratis dan Penyuluhan PMK (Pratiwi Aryanti/PWMU.CO)

Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Cek Kesehatan Gratis dan Penyuluhan PMK, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Bojonegoro Pratiwi Aryanti.

PWMU.CO – Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) As-Syifa Stikes Muhammadiyah Bojonegoro menggelar kegiatan Puncak Follow Up. Peserta Puncak Follow Up terdiri dari dua kelompok. Kelompok 1 bertempat di Desa Megale dan Kelompok 2 di Desa Ngrandu, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu-Ahad (2-3/7/2022).

Puncak Follow Up merupakan rangkaian acara setelah diadakannya Darul Arqom Dasar (DAD). Kelompok 1 yang berjumlah 49 orang mengusung tema Membangun Pribadi yang Bestari untuk Mendukung Masyarakat Madani.

Gandeng Klinik Muhammadiyah Kedungadem

Panitia Follow Up Pratiwi Aryanti menyampaikan beberapa kegiatan yang dilakukan oleh kelompok 1 diantaranya cek kesehatan gratis, penyuluhan penyakit mulut kuku (PMK), kajian bersama instruktur, senam pagi, penanaman pohon dan permainan tradisional bersama anak-anak.

“Cek kesehatan gratis ini bekerjasama dengan Tim Klinik Muhammadiyah Kedungadem. Antusias masyarakat Desa Megale sangat tinggi. Sebanyak 80 orang berbondong-bondong menuju lokasi kegiatan di MIM 14 Megale,” ujarnya.

Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Megale Titik Nurhayati mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh PK IMM As-Syifa Stikes Muhammadiyah Bojonegoro.

“Kegiatan ini sangat positif. Saya juga mengapresiasi kegiatan seperti ini. Bisa melakukan kegiatan kemuhammadiyahan secara Ikhlas, pesan saya semoga bisa membentengi diri dari isu-isu saat in,” ungkapnya.

Pisahkan Hewan Sehat dan Sakit

Kegiatan penyuluhan penyakit mulut kuku (PMK) pada hewan ternak yang kerap dijumpai akhir-akhir ini menghadirkan Ketua Bidang Kesehatan DPD IMM Jatim drh Devi Kurniawan. Sebanyak 30 orang warga Desa Megale ikut menjadi peserta yang bertempat di Aula MIM 14 Megale.

“Penyebaran virus yang bersifat merusak jaringan sel sangat mudah terkena pada hewan seperti sapi, kambing, domba , rusa dan kijang. Mulai dari sariawan yang membuat hewan kesulitan untuk mengkonsumsi makanannya. Virus sangat mudah tersebar melalui udara dan disarankan untuk memisahkan hewan sehat dan kurang sehat,” tutur drh Devi Kurniawan.

Keikhlasan Mencintai Organisasi

Selanjutnya, kajian di malam hari dengan materi Kepemimpinan dalam IMM. Menghadirkan staf RS Aisyiyah Bojonegoro sekaligus alumnus IMM Bojonegoro Taufiq Qurrohman. Materi sangat dibutuhkan bagi para peserta Puncak Follow Up yang sedang berproses dalam organisasi.

“Menjadi seorang pemimpin itu perlu sekali untuk mencintai organisasi yang dipimpinnya. Untuk menumbuhkan rasa cinta pada organisasi sangat diperlukan keikhlasan dalam melaksanakan tugasnya,” ungkap Taufiq Qurrohman.

Pratiwi menambahkan kegiatan senam pagi diadakan untuk membangkitkan produktivitas masyarakat dan peserta puncak follow up. Ini juga baik untuk kesehatan.

“Kerjasama anggota grup senam Desa Megale bersama kelompok 1 mampu memeriahkan acara sampai selesai. Lalu dilanjutkan dengan penanaman pohon produktif bersama Kepala MIM 14 Megale,” terangnya.

“Kegiatan terakhir adalah bermain bersama anak-anak dengan mengenalkan permainan tradisional. Ini merupakan salah satu cara untuk melakukan pendekatan terhadap anak-anak Desa Megale,” tambahnya. (*)

Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version