PWMU.CO– Pesantren Property Indonesia (PPI) di Sentolo Kulonprogo Yogyakarta menarik perhatian PCM Babat Lamongan sehingga bersilaturahim ke sana, Jumat-Ahad (1-3/7/2022).
Rombongan terdiri personal PCM Babat, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, kepala dan wakil lembaga pendidikan, Baitul Tamwil Muhammadiyah, dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat.
Ketua Yayasan Pesantren Property Plus Indonesia Ustadz Fida Afif MAg mengatakan, kunjungan ke PPI Sentolo juga pernah dilakukan oleh PCM se-Jawa dan PCM Minggir Sleman Yogyakarta.
”PCM Babat dan PCM Minggir merupakan PCM terbaik di Indonesia berdasarkan LPCR Award berkesempatan belajar ke PPI Sentolo ini. Mudah-mudahan PCM Babat bisa menjadi percontohan bagi PCM lainnya untuk mengembangkan entrepeneurship khususnya di bidang properti,” tutur mantan Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah ini.
Sementara Direktur PPI Ir Bambang Ifnuruddin mengajak berpikir berbeda bahkan yang mungkin belum terpikirkan oleh orang lain dalam mengembangkan Amal Usaha Muhammadiyah.
”Para penggerak dakwah terlebih lagi Muhammadiyah harus mampu berpikir dengan visi yang besar menghadapi persoalan. Kekuatan berjamaah hendaknya menjadi pijakan dalam setiap langkah gerakan. Tak kalah penting, suksesnya kita mencapai tujuan adalah selalu berbagi dan menyambung silaturahmi,” jelasnya.
Dia menyebutkan, dalam pembangunan gedung amal usaha selama ini selalu menggantungkan pada proposal bantuan dan infak jamaah. PPI menerapkan tabungan properti.
”Infak pembangunan dari jamaah itu tidak merasakan kalau sebenarnya mereka ikut serta dalam pembangunan. Melalui tabungan properti jamaah lebih diuntungkan. ”Salah satu keuntungan yang didapat oleh jamaah adalah bagi hasil dari tabungan properti yang dimiliki,” jelas Bambang yang juga dewan pembina PPI.
NKRI Harga Mati
Dikatakan, Pesantren Property Indonesia mencetak para pengusaha bidang properti dan developer yang andal serta berakhlak mulia.
PPI mengusung jargon TUAN. Artinya, Tanah untuk Anak Negeri. Hal ini didasari atas keprihatinan penguasaan lahan luas yang dimiliki non pribumi. ”Apalah artinya teriak NKRI harga mati jika kita tidak berkuasa atas tanah kita sendiri,” kata Bambang.
PPI juga mencetak anak-anak muda untuk mahir dan siap berkompetisi di dunia properti Indonesia. Salah satu santri PPI yang berhasil adalah dr Irfan, Kepala Rumah Sakit PKU Wates yang berhasil mengubah wajah rumah sakit yang memprihatinkan menjadi rumah sakit yang bisa dibanggakan melalui ilmu properti.
Tidak sekadar mendalami ilmu properti, PPI tahun ini memberangkatkan 20 santrinya mengikuti scholarship atau beasiswa untuk belajar ke Taiwan. Tujuannya, para santri semakin menambah wawasan dunia luar dan siap bersaing di dunia global.
Ketua PCM Babat Drs H Abdul Ghofar MM yang memimpin rombongan studi banding ini menyampaikan, tujuan kedatangan ke PPI Sentolo untuk membangun silaturahim.
PCM Babat, kata dia, mempunyai harapan agar amal usaha Muhammadiyah khususnya lembaga pendidikan bisa menjadi yang terdepan setidaknya di Kabupaten Lamongan.
”Sekolah-sekolah Muhammadiyah PCM Babat kami harapkan bisa menjadi nomor satu. Salah satunya melalui jiwa entrepeneurship yang bisa ditumbuhkan di setiap sekolah,” ujarnya.
Penulis Eko Hijrahyanto Erkasi Editor Sugeng Purwanto