Pembinaan SDMM di SD Mutu Bawean: Dari Kurikulum hingga Teknologi Informasi; Liputan Zaki Abdul Wahid, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik mengadakan pembinaan di SD Muhammadiyah 1 (SD Mutu) Bawean, Senin-Rabu (4-6/7/2022).
Dua guru SDMM yang mendapat tugas melakukan pembinaan adalah Drs AH Nurhasan Anwar MPd dan Zaki Abdul Wahid ST MPd. Kegiatan ini adalah salah satu implementasi nota kesepahaman antara dua sekolah tersebut yang telah ditandatangani pada 9 Februari 2022. Utusan itu akan melakukan pembinaan bidang kurikulum, mengawal rapat kerja menyongsong tahun pelajaran 2022/2023, dan pembinaan di bidang IT (information technology) terutama merancang website sekolah.
Pada hari pertama, pembinaan membahas perancangan berkas sekolah dan kurikulum. Seperti diakui Kepala SD Mutu Bawean Nur Laily, SPd, sekolahnya pada tahun ajaran 2022/2023 masih menggunakan Kurikulum 2013 (K-13)
“Meskipun sudah banyak yang memulai menerapkan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) namun untuk SD MUTU sementara masih menggunakan K-13 selagi kami menyiapkan secara materi yang arahnya ke IKM,” kata Laily.
Siapkan Berkas
Nurhasan Anwar mengawali materinya dengan menunjukkan berkas-berkas yang perlu disiapkan oleh SD Mutu Bawean. Mislanya data pendidik, mulai dari lamarannya, ijazahnya, dan lain sebagainya sehingga dalam pengurusan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menjadi mudah.
Setelah menerangkan tentang garis besar Dapodik, Hasan, sapaannya, menerangkan tentang bagaimana menyusun Buku Induk Siswa di hadapan enam termasuk Laily, sang kepala sekolahnya.
“Yang paling penting dalam buku induk adalah saat penilaian siswa, sehingga jangan lupa setelah nilai sudah ada maka segera untuk ditata rapi sehingga dapat langsung dimasukkan ke buku induk agar buku induk tidak terbengkalai,” papar Hasan.
Dia menerangkan penyusunan dimulai dari pengkodean NIS (nomor induk sekolah) dan NISN (nomor induk siswa nasional) siswa, nama siswa, nama orang tua dan lain sebagainya.
“Dalam lembaran buku induk juga dibutuhkan tiga foto yang posisinya berbeda. Jangan ditempel di satu tempat sehingga nanti saat dijilid maka ada satu sisi yang tebal,” lanjutnya.
“Saya ingatkan lagi, mohon untuk segera setiap selesai rapotan untuk segera diisi jika perlu didikte maka jika ada terjadi sesuatu pada raport maka datanya bisa dibaca lagi melalui buku induk siswa”, ujarnya.
Dia memberi contoh apa yang pernah terjadi di SDMM. “Ada anak yang reportnya terkena air maka untungnya segera terdata di buku induk sehingga raprotnya bisa tercetak ulang karena datanya yang tersimpan baik,” ujar pria kelahiran Pelawangwot, Laren, Lamongan, ini.
Baca sambungan di halaman 2: Menyusun Dokumen Kurikulum