Teruslah Menggergaji, Jangan Lupa Mengasah
Dia pun melanjutkan presentasinya dengan memberikan quote atau kutipan bijak.
“Teruslah menggergaji, tetapi jangan lupa mengasahnya.”
Ari lalu bertanya. “Coba siapa yang paham akan maksud kalimat itu?” ucapnya sambil dia melirik ke arah peserta. Lalu dia menunjuk salah satu guru Smamio. “Ustadzah Dwi coba, saya tidak akan menyalahkan jawabannya,” ujarnya sambil menyerahkan mikroponnya.
Guru Smamio Fitriyah Dwi Febriana SPd menjawab, “Kita ibaratkan gergaji itu sebagai ilmu kita. Dan kayu itu adalah kondisi yang ada saat ini. Gergaji kita memang tajam di awal tetapi seiring perubahan, gergaji itu akan tumpul karena kayu yg berubah. Maka kita harus terus belajar untuk mengasah ilmu kita agar gergaji tetap tajam.”
Ari memberikan tepuk tangan dan melanjutkan materinya: “Benar, ilmu kita harus terus diasah agar dapat terus memotong kayu-kayu yang baru. Bisa memanfaatkan perpustakaan dan internet sebagai sarana belajar guru untuk tetap menjadi guru yang terbaik.”
Hal ini menimbulkan pertanyaan kembali, apa yang menjadi faktor utama dalam rasa ingin terus belajar.
Menurut Ari, faktor utamanya, kekuatan dan kemauan dalam mencari ilmu. Kemauan terdiri dari pola pikir yang harus terus berkembang, kesempatan-kesempatan yang hadir atau diciptakan, kemampuan yang terus diasah dan menjadi individu yang proaktif. Itulah faktor utama yang dapat menimbulkan kekuatan kemauan dalam belajar dan terus memperbarui ilmu.
Ari lalu menyimpulkan, “Guru pembelajar adalah guru yang memiliki kemauan kuat untuk terus belajar di era perubahan zaman yang makin cepat dan ingin memajukkan bangsa.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni