Peranan Media Sosial dalam Marketing Pariwisata; Liputan Shinta Amalia Ferdaus, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO – Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyelenggarakan Seminar International Fellowship Program.
Pada salah satu sesi seminar itu, Kenneth Lee Tze Wui MComm dari Universitas Tunku Abdul Rahman menyampaikan materi terkait The Role of Social Media in Tourism Marketing di Gedung Mini Teater Kampus 1 Umsida, Sidoarjo, Selasa (5/7/22).
Kenneth Lee Tze Wui memaparkan media sosial merupakan sarana yang dampaknya sangat besar dalam mendorong dan menghubungkan masyarakat dengan sektor pariwisata.
Tercatat di Indonesia sendiri pengguna media sosial mencapai 68,9 persen, Thailand 81,2 persen, dan Malaysia 91,7 persen. Berdasarkan data dari statista tahun 2022, total seluruh pengguna media sosial mencapai 4,59 miliar orang di seluruh dunia.
“Angka ini diperkirakan akan melonjak pada tahun 2027, lima tahun mendatang dari sekarang,” ujarnya.
Ubah Cara Tradisional
Media sosial juga telah mengubah cara tradisional mempromosikan pariwisata menjadi lebih modern yakni secara online. Sehingga hal ini mempermudah dan mempercepat para turis menemukan tempat-tempat baru sesuai yang direkomendasikan oleh para turis lainnya melalui media sosial.
“Fakta bahwa ada banyak orang di seluruh dunia menggunakan media sosial, sehingga orang bisa membagikan banyak informasi dengan begitu cepat,” ujarnya.
Sementara itu dalam dunia industri, organisasi pariwisata sudah mulai memanfaatkan dan meingimplementasikan untuk bisnis marketing dan mengintegrasikannya ke dalam strategi komunikasi. “Untuk pelaku industri, media sosial telah menjadi salah satu elemen kompetisi yang terkuat,” jelasnya.
Terkhir, Kenneth juga menyebut konten media sosial dapat menumbuhkan keinginan untuk berkeliling dan kesadaran akan berbagai keindahan dari tempat-tempat yang menarik. Campaign media sosial juga melibatkan para selebritis dan influencer sebagai strategi marketing.
Selain itu, media sosial juga dapat menjadi perantara untuk membantu pelanggan mengatur perjalanan mereka, merencanakan dan memantapkan tanggal perjalanan mereka. “Pemesanan online bisa datang dari berbagai sumber, bisa dari halaman media sosial sampai online travel agents,” imbuhnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni