Hindari juru sembelih sadis, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Baranggayam datangkan Juleha. Liputan Rahmat Syayid, kontributor PWMU.CO.
PWMU.CO – PRM Baranggayam, Karangbinangun, Lamongan, mengadakan pelatihan menyembelih hewan kurban. Acara bertempat di Mushala Al Ikhlas Muhammadiyah Baranggayam, Ahad (3/7/22).
Bekerja sama dengan Juru Sembelih Halal Indonesia (Juleha) Lamongan, acara pelatihan penyembelih hewan kurban ini dihadiri kurang lebih 30 orang. Peserta terdiri dari takmir masjid, mubaligh, dan juru sembelih utusan beberapa panitia idul kurban.
Ketua Panitia Pelatihan Juleha Fastabiqul Khairat SPd mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi umat Islam, yang sebentar lagi akan merayakan hari raya idul kurban. “Dengan melaksanakan proses penyembelihan kurban secara benar sesuai syariat, ketika melaksanakan proses penyembelihan hewan kurban di tempat masing-masing,” ujarnya.
Fastabiqul Khairat berharap, setelah mengikuti pelatihan ini para tukang sembelih maupun panitia kurban, mengetahui cara memberlakukan hewan kurban dengan baik. “Yakni ketika hewan kurban datang di lokasi, serta proses penyembelihan dengan benar sesuai tuntunan agama Islam,” jelasnya.
Dalam pelatihan tersebut, sambungnya, di samping secara teori keilmuan, nantinya kita akan praktik secara langsung teknik tali temali dan penyembelihan. “Karena panitia sudah menyiapkan replika seekor sapi untuk praktik para peserta,” ungkap dia.
Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ini tim Juleha Lamongan, di antaranya Ustadz Azam dan Ustadz Hasan Asyrofi beserta tim Juleha lainnya. Tim Juleha Lamongan menyampaikan beberapa materi di antaranya Fikih Kurban, teknik tali temali, handling, serta realita yang terjadi di tengah masyarakat ketika kurban.
Pada materi pertama, Fikih Kurban disampaikan Ustadz Azam. Dia menjelaskan pengertian kurban, dasar dan hukumnya, hikmah kurban, kriteria hewan kurban, waktu penyembelihan, tata cara menyembelih, dan penerima daging kurban secara terperinci.
Dua Metode Handling
Sedangkan materi teknik tali temali untuk hewan kurban dan handling disampaikan secara bergantian oleh Ustadz Azam dan Ustadz Hasan Asyrafi. “Handling merupakan suatu metode penanganan pada hewan, yang membuat hewan terbatasi geraknya, sehingga mudah untuk dikendalikan baik dengan mengunakan alat bantu maupun dengan tangan,” jelasnya.
Handling terbagi dua macam, pertama, metode Restraint, merupakan suatu metode dalam penanganan hewan, yang bertujuan untuk membatasi atau membuat hewan tidak bisa bergerak dalam keadaan hewan sadar. “Kedua, metode Casting merupakan suatu metode perlakuan untuk menjatuhkan atau merobohkan hewan dengan teknik tertentu tanpa menyakiti hewan,” terang Hasan.
Pelatihan ini, kata dia, dilatarbelakangi adanya juru sembelih yang sadis pada binatang saat menyembelih. Misal, dengan menarik pisau ke atas dan ke bawah berkali-kali. Itu menandakan pisaunya tumpul sehingga menyakiti hewan. ”Juru sembelih profesional harus sekali sayat urat leher, tenggorokan, dan kerongkongan sudah putus. Itu bisa dilakukan dengan pisau tajam,” tandasnya.
Dia menjelaskan tata cara menyembelih yang halal untuk hewan kurban. Baca bismillah, takbir, menyembelih satu sayatan. Pisau juga harus diasah supaya tajam dan tidak menyakiti hewan. ”Tim Juleha yang punya ciri khas memakai baju hitam, harus mengikuti tata cara menyembelih seperti ini sehingga pelaksanaan berlaku secara halal,” tandasnya.(*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.