Menyambung Al-Haqqah
Sesi kedua, giliran Rohmawati yang mengambil undian. “Bismillahirrahmanirrahim disimak baik-baik ya,” tutur Rohma sambil membaca ayat إِنِّي ظَنَنْتُ أَنِّي مُلَاقٍ حِسَابِيَهْ
Malik Zaidan Al-Kautsar dan perwakilan wisudawan tahfidh melanjutkan ayat Surat al-Haqqah dengan lancar.
Ballroom yang semula hening menjadi penuh dengan suara tepuk tangan dan ucapan: “MasyaAllah”. Para hadirin takjub dan haru melihat wisudawan mampu melanjutkan ayat dengan tepat dan lancar.
Di akhir sesi II, Rohmawati mendoakan semoga wisudawan bisa istikamah dalam menghafalkan al-Qur’an, meskipun sudah lulus dari Berlian School.
Anis Saudah, ibunda Zaidan, bangga saat mengetahui putranya mendapat penghargaan di bidang tahfidh. Kebahagiaannya dan keluarga bertambah saat Zaidan juga berhasil menjadi siswa terbaik di bidang akademik.
“Sekeluarga senang dan bahagia sekali melebihi kebahagiaan kami ketika Zaidan mendapat penghargaan di bidang lain,” tutur Anis saat diwawancarai PWMU.
Anis mengatakan bahwa ia memang membiasakan Zaidan untuk murajaah hafalan setelah shalat Subuh. Jika sedang libur sekolah, biasanya murajaah empat kali sehari menghafalkan sambil disimak oleh bundanya.
“Selain murajaah setelah shalat, kami terbiasa mendengarkan murratal di rumah,” tutur Anis menjelaskan rahasia Zaidan yang berhasil menjadi siswa terbaik tahfidh.
Anis menambahkan akan memilih sekolah lanjutan yang memiliki program tahfidh. Ia berharap ke depan Zaidan bisa menambah hafalannya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni