PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 9 Surabaya punya cara unik dalam ‘melawan’ budaya perayaan Valentine’s Day. Jika sekolah yang lain hanya menghimbau supaya para peserta didik tidak keluar rumah pada malam Valentinan, maka sekolah yang beralamat di Jojoran I/50 ini mengadakan mabit, atau malam bina iman dan takwa, (13/2).
Kepala Sekolah Imam Sapari SHI MPdI menjelaskan bahwa kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini sebagai upaya meningkatkan kualitas keimanan serta menambah pengetahuan bagaimana dampak negatif dari perayaan hari Valentine.
(Baca: Ada Apa dengan Coklat di Hari Valentine? dan Dengan Formasi ‘Say No to Valday’, Siswi SMPM 15 Berikrar Tak Rayakan Valentin)
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk menjawab keresahan para orangtua yaitu bagaimana agar putra-putri mereka tidak keluar rumah pada 2 malam yang ‘berbahaya’ yang ‘disakralkan’ itu yakni malam tahun baru dan malam Valentine’s Day,” ujar Sapari. Menurutnya, pada dua malam itu sering terjadi ‘kecelakaan’ pada remaja di kota-kota besar.
Sapari mengatakan, kegiatan ini mendapatkan respon positif yang luar biasa sekali dari orang tua. “Semua orang tua mendukung kegiatan tersebut,” tutur dia yang berharap semoga kegiatan ini bisa menginspirasi seluruh sekolah di Indonesia dalam mengadakan kegiatan yang positif juga di malam tersebut.
(Baca juga: Siswa Spemda Tolak Valentine’s Day, because I Love You Everyday dan Ini Pesan Dua Ustadz untuk Remaja Muslim soal Valentine’s Day)
Kaur Ismuba Sutrisno SHI MPdI menambahkan, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membuka cakrawala dan pemahaman keagamaan kepada peserta didik. Yakni bagaimana sudut pandang agama dalam melihat perayaan hari tersebut. “Remaja sekarang cenderung ikut memperingati hari itu, tanpa mengetahui dasarnya,” kata Sutrisno. Karena itu, tuturnya, siswa perlu dibekali agama yang kuat agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal negatif.
Untuk kelas IX, kata dia, kegiatan juga diisi dengan motivasi dan kiat sukses bagi menghadapi Unas. Sementara untuk kelas VII dan VIII diisi dengan materi “Problematika para Remaja Surabaya dalam Pergaulan” dengan narasumber Hanik dari LSM Savy Amira.”
Setelah pemberian materi, peserta diajak shalat malam berjamaah, shubuh berjamaah, kultum, dan senam pagi. (Ferry Yudi AS)