PWMU.CO – Memasuki awal perkuliahan semester genap, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berbenah. Salah satu langkah yang diambil adalah menyempurnakan sistem akademik dengan pelatihan E-Learning (Google Classroom) dan Presensi Online, khusus Fakultas Hukum (FH) dan Fakultas Agama Islam (FAI) UMM.
Program tersebut adalah program percontohan sebelum diaplikasikan ke semua fakultas. ”Dari semua perguruan tinggi di Malang, UMM menjadi kampus pertama yang akan menerapkan teknologi ini,” terang Kepala Lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom) UMM Ir Suyatno MSi.
(Baca : UMM Gandeng Thailand Kembangkan Pendidikan Pertanian)
Ia mengatakan, e-learning dan presensi daring bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem akademik. Terutama untuk mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan. Sehingga ramah lingkungan. ”Penerapan e-learning kembali ini akan memudahkan dosen dan mahasiswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran sehari-hari,” ujarnya.
Dengan e-learning ini, lanjut Suyatno dosen tidak perlu lagi memanggil nama mahasiswa yang telah membubuhkan tanda-tangannya. Akan tetapi presensi cukup dilakukan dengan memindai Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).
”Mesin pemindai kode bar (barcode scanner) yang terhubung dengan aplikasi pada Chromebook, sejenis komputer jinjing (laptop) khusus untuk pembelajaran akan secara otomatis menampilkan presensi,” paparnya.
Menariknya lagi, kehadiran dan durasi pembelajaran antara dosen dan mahasiswa secara otomatis akan tercatat melalui chromebook. ”Mahasiswa tercatat ketika mahasiswa memindai KTM-nya. Sementara durasi pembelajaran dosen terekam sejak log in hingga log out pada akun email UMM yang dimiliki tiap dosen,” paparnya.
(Baca juga: China Corner UMM Tawarkan Beasiswa Summer Camp, Master hingga Doktor)
Menurut Suyanto program tersebut terbilang revolusioner. Karena semua tercatat dengan akurat dan tak perlu lagi bekerja secara manual. Selain itu data akan otomatis tersimpan dan monitoring dari pimpinan ke dosen, atau dosen ke mahasiswa akan lebih cepat.
”Program ini memanfaatkan teknologi dari google classroom, yakni membuat ‘kelas’ daring. Dosen bisa memberikan tugas pada mahasiswa melalui aplikasi tersebut dan mahasiswa juga bisa langsung mengunggah tugasnya. Mahasiswa yang mengumpulkan tugas akan langsung tampak begitu pula yang belum. Dosen juga bisa memberikan komentar pada tugas yang dikumpulkan mahasiswa, serta memberinya nilai pada saat itu juga,” tandasnya.(hum/aan)