Khutbah Arafah disampaikan Imam Mahfudzi, Petugas Haji Daerah Kabupaten Sidoarjo tahun 2022, pembimbing KBIHU Jabal Nur PDM Sidoarjo.
PWMU.CO – Imam Mahfudzi, Wakil Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo mengisi Khutbah Arafah, dan menjadi Imam shalat Dhuhur-Ashar di tenda Arafah untuk Jamaah Haji Kloter 25 Embarkasi Surabaya, Jumat (8/7/22).
Khutbah Arafah dimulai saat masuk waktu dhuhur, 12.27 Waktu Saudi Arabia (WSA). Langsung dimulai dengan khutbah dan dilanjutkan dengan shalat berjamaah jamak-qashar dhuhur-ashar. Diikuti oleh jamaah haji Indonesia kloter 25 dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sidoarjo
Ustadz Imam, sapaannya, menyampaikan isi khutbah di antaranya, pesan takwa kepada Allah SWT. “Pesan ini adalah pesan utama yang diulang-ulang oleh Allah SWT. Bahkan dalam ibadah Haji, Allah SWT berpesan supaya kaum muslimin berangkat haji dengan membawa bekal takwa,” ujarnya.
Bekal takwa, lanjutnya, adalah bekal terbaik di mata Allah SWT. Meskipun bekal harta dan kesehatan jiwa dan raga sangat dibutuhkan oleh mereka yang hendak menjalankan ibadah haji, tapi bekal takwalah yang akan menjadi tolok ukur kemabruran ibadah seseorang. “Maka dalam ibadah haji, kepatuhan untuk meninggalkan rafats, fusuq, dan jidal adalah syarat mutlak bagi jamaah haji, seperti yang termaktub dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 197,” jelasnya.
Fokus Hanya Mengingat Allah
Selanjutnya, kata dia, hendaknya mereka yang menjalankan haji fokus hanya mengingat Allah, mentauhidkannya, serta tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun. “Dengan tegas Allah SWT memerintahkan supaya kaum muslimin banyak mengingat Allah dan memohon ampun kepada-Nya, Allah SWT, seperti firman Allah dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 198, 199, 200, dan 203,” paparnya.
Demikian pula contoh Nabi Muhammad Saw dan nabi-nabi sebelum beliau. Mereka selalu. menyontohkan supaya umat Islam selalu mengesakan Allah SWT. Rasulullah Saw bersabda: “Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Maka aku dan para nabi sebelumku selalu berdoa:
لا اله الا الله وحده لا شريك له. له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير.
Doa ini beliau ulang-ulang sejak matahari tergelincir (waktu dhuhur) 9 Dzulhijjah sampai menjelang Maghrib. HR. Tirmidzi)
“Setelah memohon ampun, banyak mengingat Allah SWT dan mengesakannya, maka penting bagi umat Islam untuk membangun hubungan kemanusiaan yang penuh dengan perdamaian,” tuturnya.
Larangan berbuat rafats, fusuq, dan jidal sejatinya mengajarkan manusia senantiasa menghormati seluruh umat manusia tanpa memandang asal suku, ras dan warna kulit. Harga setiap manusia di hadapan Allah SWT hanyalah pada iman dan takwanya. Rasulullah Saw bersabda dalam khutbah wada’ :
“Wahai manusia, sungguh Tuhan kalian satu. Bapak kalian juga satu (Adam as). Tidak ada kelebihan orang Arab atas orang selain Arab, begitu pula sebaliknya tidak ada kelebihan orang nonarab atas orang arab. Tidak pula orang berkulit putih atas mereka yang berkulit hitam. Begitu pula sebaliknya. Hanyalah taqwa yang membedakan mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Terakhir, lanjutnya, Ustadz Imam mengajak para jamaah haji yang sedang wukuf di Arafah, untuk berdoa sebanyak-banyaknya. “Karena doa pada saat wukuf sejak matahari tergelincir sampai terbenam akan dikabulkan oleh Allah SWT,” pungkasnya.
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.