Green Idul Adha, Aisyiyah Gempol Siapkan 500 Besek, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Pasuruan Achmad Fuad Hasyim.
PWMU.CO – Warga Aisyiyah Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berupaya menerapkan program ramah lingkungan saat Idul Adha 1443 H, Sabtu (9/7/2022). Aisyiyah menggaungkan gerakan Kurangi Penggunaan Plastik Sekali Pakai.
Bendahara Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pasuruan Indriastuti menyampaikan gerakan itu sejalan dengan surat edaran Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah dengan nomor 020/PPA-N/VI/2022.
“Dalam surat tersebut Aisyiyah Pusat mengajak warga khususnya Aisyiyah dan penyelenggara Idul Adha untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Atau lebih dikenal dengan Gerakan Green Idul Adha,” ujarnya.
Sebagai gantinya, lanjutnya, LLHPB memberikan beberapa pilihan yang mudah dijangkau masyarakat. Diantaranya adalah membungkus daging dengan menggunakan daun pisang, daun jati, lontar, besek dan sebagainya.
“Menyambut edaran tersebut, Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Kecamatan Gempol segera merencanakan pengadaan 500 buah besek atau tumbu,” ungkapnya.
Dana Besar, Tetapi Dakwah Ini Penting
Menurut info panitia, sambungnya, perolehan hewan kurban Aisyiyah Gempol adalah 3 ekor sapi dan 5 ekor kambing. 500 paket itu akan disalurkan kepada tujuh Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), Amal Usaha Aisyiyah (AUA) dan juga warga sekitar yang berhak menerima.
“Persiapannya memang cukup mendadak. Surat edaran baru disampaikan kurang dari satu pekan yang lalu. Tetapi kami usahakan untuk bisa menjalankan Green Idul Adha sesuai harapan PP Aisyiyah,” jelasnya.
Menurutnya ada alasan mengapa Aisyiyah berupaya mendakwahkan gerakan kurangi penggunaan plastik sekali pakai. Hal itu lantaran plastik sekali pakai cukup besar mudharatnya bagi keberlangsungan bumi.
“Memang pengadaan besek membutuhkan dana ekstra dibanding plastik kresek. Namun dakwah seperti ini penting. Agar masyarakat menjadi sadar dan mulai mengurangi plastik sekali pakai,” terangnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.