Kasih Sayang Ortu
Menurutnya, anak kalau tidak dapat kasih sayang di rumah, tidak dapat perhatian di rumah, maka akan mencari perhatian di luar. Usia SD dia akan melakukan bullying kepada teman-temannya yang dianggap lemah.
“Oleh karena itu, edukasi yang bisa kita berikan kepada anak kita adalah: ‘Kamu tidak boleh membalas apa yang dilakukan oleh teman kamu, tapi kalau kamu disakiti kamu harus cerita sama guru kamu, kamu harus cerita kepada ayah ibu. Kembali lagi ke kita, komunikasinya,” ujarnya.
Kemudian, di fase kedua, pada masa ini anak sekarang perempuan 10 tahun sudah menstruasi. Anak lelaki 9 tahun sudah mimpi basah. “Kenapa ini terjadi? Pertama karena medsos. Kedua suka makan junk food, karena kadar garam dan micinnya itu mempercepat proses tumbuh fisik. Fisiknya bongsor tapi psikologinya masih di usia anak,” jelasnya.
Pada fase ini, lanjutnya kalau anak kita sudah mulai tertarik dengan lawan jenis, anak laki-laki kembalikan lagi kepada ayahnya. Ayahnya menegaskan anak ini sebagai laki-laki. “Nggak apa-apa dia boleh bercerita dan kita mengedukasi,” ucapnya.
Anak perempuan dikembalikan ke ibunya. Anak sudah menstruasi dan sudah mulai tertarik kepada lawan jenis, jangan panik itu artinya normal. “Lho kamu jatuh cinta nggak boleh pacaran! Wong jatuh cinta kok langsung pacaran. Nggak ada hubungannya jatuh cinta dengan pacaran,” ujarnya.
Edukasi yang kita berikan kepada anak-anak kita, sambungnya, untuk anak laki-laki, kamu jadilah laki-laki yang bertanggung jawab. Laki-laki yang bertanggung jawab itu laki-laki yang hebat, yang bisa menjaga perempuan.
“Tolong sampaikan itu ya bapak ibu,” pesannya.
Untuk anak perempuan, “Dek kamu sudah mulai suka dengan teman kamu. Itu normal. Tapi ibu titip, boleh suka tapi pendidikan menjadi hal yang penting. Jaga diri kamu. Yang boleh menyentuh hanya suami kamu kelak, bukan laki-laki,” ucapnya mencontohkan. Ajarin anak laki dan perempuan no seks until married.
Khusus Wali Murid Baru
Kepala TK Aisyiyah 36 PPI, Rehayuni SAg saat dihubungi PWMU.CO lwat WhatsApp, Sabtu (9/7/22), bersyukur adanya kegiatan parenting yang kedua khusus untuk wali siswa baru tahun ajaran 2022- 2023.
“Alhamdulillah berjalan lancar dan orangtua sangat antusias sekali, karena menyangkut tumbuh kembang dan persiapan belajar anak. Terlihat dari beberapa pertanyaan yang mereka sampaikan,” ucapnya.
Menurutnya, kegiatan parenting ini selain sebagai sarana silaturahmi juga memberikan fasilitas kepada orangtua siswa baru untuk mengetahui lebih lanjut tentang hasil observasi. Dan orangtua bisa secara langsung sharing terkait dengan perkembangan serta permasalahannya yang dihadapi oleh masing-masing anak. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni