Begini Obrolan Kami dengan Jamaah Haji Malaysia; Liputan Kemas Saiful Rizal, kontrinbutor PWMU.CO di Tanah Suci.
PWMU.CO – Ibadah Haji merupakan pertemuan terbesar umat Islam sedunia. Tak heran jika rukun islam kelima ini menjadi simbol persatuan umat Islam. Perbedaan madzhab atau fikih tidak menjadi persoalan bagi jamaah haji. Semua bisa mengamalkan sesuai keyakinannya.
Tahun 2022 ini, Pemerintah Arab Saudi memberi izin 1 juta jamaah seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji. Tahun-tahun sebelumnya sekitar 2,5 juta jamaah.
Dari sekian banyak jamaah haji dari berbagai negara, ada salah satu negara yang cukup sering saya sapa, yaitu dari Malaysia. Saya merasa memiliki ikatan batin yang kuat dengan Malaysia.
Walau belum pernah menginjakkan kaki di negeri jiran tersebut, namun banyak famili maupun teman yang tinggal dan menjadi warga negara di Malaysia.
Ada dua orang bibi saya (adik dari ibu) yang saat ini tinggal di Malaysia. Bahkan salah satunya menikah dengan warga negara Malaysia keturunan Indonesia dan telah dikaruniai tiga orang anak. Dan ketiganya otomatis menjadi WN Malaysia.
Di samping itu menyapa orang Malaysia sangat mudah, karena bahasa Melayu relatif mirip dengan bahasa Indonesia. Mereka juga terlihat ramah.
Sering kali ketika ketemu di jalan, saya sapa jamaah Malaysia itu. Saya tanya daerah asalnya. Ada yang mengaku berasal dari Kelantan, Pahang, dan Kuala Lumpur.
Baca sambungan di halaman 2: Ketemu Jamaah Malaysia