Ketemu Jamaah Malaysia
Seperti saat jalan-jalan dengan Mas Ichwan Arif, Co-Editor PWMU.CO Senin (11/7/2022) pagi. Saya mengajak dia untuk menemui bibi saya (adik ayah, tinggal di Jakarta)–yang juga sedang berhaji–di tenda Mina. Sayang tidak bertemu, sebab dia sedang melempar Jumrah ke Jamarat.
Lokasi tenda bibi saya, ternyata berbatasan dengan tenda jamaah asal Malaysia. Itu terlihat dari bendera Malaysia yang dipasang di tengah jalan. Saya ajak Mas Arif mendekat ke tempat itu.
Benar saja, di sana ada jamaah Malaysia, lelaki setengah baya berdiri seorang diri. Saya dan Mas Arif pun berkenalan. Namanya Abdul Razak (50), berasal dari Kuala Lumpur.
Dia bertanya asal saya. Saya jawab dari Boyan (sebutan Pulau Bawean, Gresik). Ternyata dia cukup paham (familiar) dengan orang Boyan. Saya ditanya apakah sudah pernah ke Malaysia. Saya jawab belum, tetapi Mas Arif sudah.
Dia juga bercerita pernah mengunjungi Museum Buya Hamka di Sumatera Barat. Serta mengunjungi kota-kota di Indonesia, seperti Padang, Bukittinggi, Medan, dan Bandung.
Tentu banyak lagi yang kami bicarakan, antara lain jumlah jamaah haji asal Malaysia yang 14.000 lebih. Indonesia jauh lebih besar kata dia. Saya jawab, iya benar ada 100.051 jamaah haji asal Indonesia. Bahkan dari Jawa Timur saja, ada 16.000 lebih. Lebih besar dari jamaah Malaysia.
Setelah beberapa saat kami berbincang, ada seorang laki-laki keluar dari tenda untuk membuang bungkus sarapannya. Kami pun bersalaman dan berkenalan. Ternyata namanya Rizal. Saya bilang nama kita sama, saya pun Rizal. Dia pun tersenyum. Di akhir perkenalan kami pun ambil foto bersama. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni