Makna Madinah Al-Munawwarah
Saad melanjutkan, hampir bersamaan dengan itu Nabi Muhammad SAW mengubah nama kawasan dari Yatsrib menjadi Madinah al-Munawwarah.
Saad pun menjelaskan asal kata al-munawwaroh, “Nawwaro yunawwiru tanwiiran. Di-muannatskan menjadi munawwarah mengikuti Madinah yang juga muannats,” jelasnya.
Menurut Saad, makna dari penamaan Madinah Al-Munawwarah adalah Kota Yatsrib diubah menjadi kota yang tercerahkan.
“Jelas pencerahannya melalui upaya untuk membangun masjid, terutama dalam konteks hablun minallah, terutama dalam konteks me-mikraj-kan diri untuk sampai di hadirat Allah, dan di satu sisi kemudian juga mengurus dimensi muamalahnya terutama dalam kaitan ekonomi,” jelasnya.
Oleh karena itu Saad pun yakin bahwa pembangunan Masjid Taqwa Spemdalas juga menjadi strategi pencerahan umat di sekitarnya.
“Kami juga tadi melewati pasar di sini, di sana itu pasar malam itu banyak, maka saya yakin bahwa GKB ini telah tercerahkan melalui masjid ini melalui Muhammadiyah,” ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, Saad memaparkan contoh inovasi yang dilakukan oleh pengurus Masjid Al-Jihad di Banjarmasin yang dinilai inspiratif karena belum ditemukan di Jawa Timur, yaitu memiliki banyak mobil yang di antara mobilnya adalah mobil Alphard yang didesain untuk menjemput dan mengantarkan jenazah.
“Mereka mempunyai prinsip, menghormati jenazah itu ya harus begitu. Jadi kalau jenazah saja dihormati kayak begitu, tentu kita harus bisa menghormati yang masih hidup lebih dari itu,” tuturnya.
Saad lantas melontarkan guyonan, “Nuwun sewu Pak Haedar, saya diberi tahu bahwa tanggal 22 (juli 2022) itu Prof Haedar Nasir, bapak kita ini diundang ke sana. Maka saya sampaikan ya kalau jenazahnya dijemput dan diantar pakai Alphard ya saya mohon Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah nanti dijemput pakai helikopter,” ujarnya mengakhiri sambutan.
Editor Mohammad Nurfatoni