PWMU.CO– Perkemahan Arafah diadakan oleh santri Ponpes MBS Haji Suyoto Watulimo Trenggalek di Hari Tasyrik, Ahad-Selasa (10-12/7/2022).
Kegiatan di alam terbuka ini berlokasi di halaman pesantren. Ada dua kemah putra dan putri yang berdiri terpisah. Acara ini sarana pembinaan santri untuk pengembangan diri bidang persatuan, persaudaraan, prestasi, ibadah, mental, intelektual, spiritual, keterampilan.
Perkemahan Arafah dibuka oleh Mudir Muhammadiyah Boarding School (MBS) Haji Suyoto Watulimo Ustadz Nanang Ashofa. Dia menyampaikan, kadang kala kita perlu hidup di alam terbuka supaya mental dan jiwa kita menjadi kuat. Kegiatan ini membutuhkan kekompakan, kreativitas, dan semangat peserta.
”Tujuan acara ini untuk meningkatkan ukhuwah islamiyah, kemandirian, kepemimpinan, keterampilan, prestasi santri di bidang kepanduan serta berkomitmen terhadap penghayatan dan pengamalan pengalaman belajar hidup bersosial dan di alam terbuka,” kata Nanang Ashofa.
Ada banyak kegiatan dalam Perkemahan Arafah ini. Beberapa kegiatan utama di antaranya, manasik haji. Ini mengambil momentum ibadah haji pada bulan Dzulhijjah.
”Para santri dibekali keilmuan dan praktik dalam mengenali rangkaian manasik haji, mulai dari wukuf, thawaf, melempar jumrah sampai dengan tata cara tahalul secara simbolis.
Juga ada kegiatan lomba-lomba seperti lomba menghias tenda, lomba cerdas cermat yang setiap regu diwakili 3 orang. Adaka lagi lomba pidato, qiroah, pentas seni, yel-yel dan PBB. Lomba memasak untuk putri dan lomba sepakbola memakai sarung untuk putra yang sudah menjadi ciri khas permainan di pesantren ini.
Para santri senang dan terkesan dengan acara Perkemahan Arafah ini. Memberi pengalaman pertama kali mendirikan tenda. Ada yang sulit tidur di tenda.
Penulis Ahmad Nur Kholiq Editor Sugeng Purwanto