Ponpes Karangasem Sambut 402 Santri Baru; Liputam Zulfatus Salima, kontributor PWMU.CO Lamongan.
PWMU.CO – Menuntut ilmu itu butuh pengorbanan: waktu yang lama dan harus keluar meninggalkan tempat tinggal dan apa-apa yang disayangi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Unit Pondok Pesantren Karangasem Paciran, Lamongan, Hasan Ubaidillah SPd MPd, di Masjid Al Manar saat menyambut santri baru, Rabu (13/07).
Dia menjelaskan mondok di Karangasem pasti membutuhkan waktu yang lama. Meskipun pondok bagus atau mahal, tidak mungkin membutuhkan waktu yang singkat untuk menempuh pendidikan di tempat tersebut.
Selain itu, Ustadz Hasan, sapaan akrabnya, menyampaikan apabila ingin menuntut ilmu harus meninggalkan apa-apa yang disayangi. Misalnya, HP, motor, bahkan orangtua. Karena nantinya akan diganti Allah SWT dengan ilmu.
“Ibarat berperang, menuntut ilmu juga sama seperti itu. Perlu yang namanya strategi dan senjata. Senjatanya apa dalam menuntut ilmu? Tentu saja pena dan buku. Sedangkan strateginya, cara belajarnya. Mau baca, belajar jam 3 dan lain-lain silahkan,” jelas Ustadz Hasan.
402 Santri Baru
Pada tahun pelajaran 2022/2023 ini Ponpes Karangasem menerima santri sebanyak 402. Terdiri dari 185 santri putra dan 217 santri putri. Mereka tersebar di MTs, SMP, MA, SMA, dan SMK.
Ustadz Hasan juga memberikan pesan kepada 402 santri tersebut tentang adab menuntut ilmu. Adab seseorang dalam menuntut ilmu itu harus mendatangi tempat-tempat majelis ilmu. “Tidak dengan menunggu berharap ilmu akan datang sendiri,” tuturnya.
Terakhir Ustadz Hasan mengibaratkan santri adalah sebuah tanaman. Santri yang di pondok seperti tanaman yang dipindahtanamkan si pemilik ke lahan baru. Sehingga tanaman dapat menyesuaikan diri dengan kondisi tanah yang ada. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni