Di Pesantren Muhammadiyah Tak Boleh Terjadi Kasus Asusila; Liputan Candra Dwi Aprida, kontributor PWMU.CO Trenggalek.
PWMU.CO – Sekretaris Ittihadul Ma’ahid Al Muhammadiyah (Itmam) Nashirul Ahsan menjadi pemateri kedua dalam Stadium General Rapat Kerja (Raker) Terpadu, Pondok Persantren Modern (PPM) Muhammadiyah Boarding School (MBS) Trenggalek, Rabu (13/7/22).
Dalam raker bertema “Sinergi Mewujudkan Pendidikan MBS Trenggalek Bermutu dan Berdaya Saing” itu, Nashirul Ahsan menyampaikan tentang cara memajukan pesantren. Menurutnya, pesantren harus mempunyai beberpa hal ini sebagai modal memajukan pesantren.
Pertama yaitu sumber daya manusia (SDM). “SDM jika ada, harus dirawat! Karena sumber daya manusia sebagai modal utama, SDM yang nantinya akan mempunyai program dan bisa melaksanakannya,” jelasnya.
Kedua, lanjutnya, program kerja. Program kerja harus ditata sedemikian rupa sehingga SDM tersebut mempunyai program kerja masing-masing, yang dapat dilaksanakan secara bersama-sama.
Ketiga, menurutnya, dana. “Kalau punya tanah, tapi mikir punya duit dulu, ya ndak bakalan! Progam dulu, pembebasan tanah, sanggupi, baru cari dana. Itu yang dilakukan MBS dulu (MBS Yogyakarta),” tegasnya.
Keempat, basis massa. Kata dia basis massa itu akan membantu untuk pencarian dana.
“Basis massa kita ya Muhammadiyah. Tanpa sebuah basis massa, akan berat. Basis massa itu akan membantu dana. Basis massa juga akan mendatangkan murid. Namun, yang terpenting itu, harus mempunyai nomor satu, dua dan tiga!” tegasnya.
Faktor Kesuksesan
Ustadz Nashir, sapaannya,menambahkan tentang faktor kesuksesan pondok. Pertama yaitu fadhal Allah. “Diterangkan dalam al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 154, suksesnya kita itu berasal dari fadhal, anugerah, pemberian dari Allah,” jelasnya.
Yang kedua, lanjutnya, keikhlasan. “Karena keikhlasan itu akan menjadikan kita berkembang. Apa-apa yang karna Allah akan berkembang, dan apa tidak karna Allah itu akan hancur,” ujarnya.
Ketiga, kesungguhan. “Kita besok di akhirat tidak akan ditanya, hasil apa selama kita di bumi! Tapi, yang ditanya adalah umurmu dibuat apa selama hidup. Apa yang kamu lakukan? Bersungguh-sungguhlah dalam berproses, berjuang, jangan hasilnya saja yang jadikan ukuran!” tegasnya.
Keempat, kata dia, kesuksesan bisa didapat jika bersama-sama menjaga kekompakan dan kebersamaan, manajemen yang baik dan selalu istikamah.
Baca sambunagn di halaman 2: Tak Boleh Ada Kasus Asusila