Kisah Joshua di Indonesia
Di Indonesia, beberapa hari terakhir ini ramai berita mengenai seorang anggota muda polisi, Brigadir Joshua, yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap majikannya. Cerita yang berkembang menyebutkan bahwa Joshua menerobos kamar sang majikan, menodongkan senjata, dan kemudian melakukan rudapaksa seksual terhadap sang majikan.
Sang majikan berteriak meminta tolong, dan seorang polisi yang berjaga di rumah itu datang dan memergoki Joshua keluar dari kamar sang majikan. Terjadi tembak-menembak, dan Joshua akhirnya tewas tertembus beberapa peluru.
Kisah Brigadir Joshua berkembang menjadi isu liar yang melebar ke mana-mana. Syahdan, menurut cerita yang berkembang, suatu siang bolong Joshua menerobos ke kamar pribadi nyonya rumah, menodongkan pistol ke kepala sang nyonya, dan melakukan pelecehan seksual terhadap sang nyonya.
Sang nyonya berteriak meminta tolong, dan teriakannya terdengar oleh Bharada E yang tengah berada di lantai atas. Mendengar teriakan meminta tolong dari sang nyonya Bharada E bergegas turun. Menurut sang empunya cerita, Brigadir Joshua menyambut Bharada E dengan serangkaian tembakan yang juga dibalas dengan tembakan oleh Bharada E.
Tembak-menembak sangat seru seperti dalam adegan film action. Ada dua belas kali tembakan yang dilepas. Tujuh peluru dilepas oleh Joshua dan lima peluru ditembakkan oleh Bharada E. Pada akhir episode, Bharada E memenangkan duel itu dan Joshua terkapar tewas.
Tuan rumah sedang tidak ada di tempat ketika duel maut itu terjadi. Rumah itu juga bukan rumah yang setiap hari ditinggali. Rumah itu menjadi semacam rumah singgah yang hanya didatangi sekali sepekan, atau kalau ada acara-acara tertentu.
Pemilik rumah bukan sembarang orang. Irjen Polisi Ferdy Sambo adalah Kepala Divisi Profesional dan Pengamanan Polri. Ferdy Sambo dikenal sebagai jenderal cemerlang dan masuk sebagai salah satu ‘’the rising star’’ di jajaran Polri. Umurnya masih 47 tahun tapi sudah menyandang dua bintang di pundaknya. Ia menjadi jenderal bintang dua paling muda di jajaran Polri.
Dua polisi yang baku tembak itu saling mengenal, karena sama-sama ditugaskan untuk melayani keluarga Ferdy. Joshua bertugas sebagai sopir yang melayani Nyonya Ferdy, dan Bharada E bertugas menjadi pengawal Irjen Ferdy. Dua-duanya ternyata sama-sama dipersenjatai dengan senjata pistol, meskipun secara aturan keduanya belum diperbolehkan memegang senjata jenis pistol.
Baca sambungan di halaman 3: Kapolri Diuji