Sambut Kurikulum Merdeka, Guru MIM 1 Kota Probolinggo Ikuti Dua Pelatihan, liputan kontributor PWMU.CO Kota Probolinggo Lusi Aslihatul Jannah.
PWMU.CO – MI Muhammadiyah (MIM) 1 Kota Probolinggo menggelar pelatihan untuk guru dan karyawan. Pelatihan digelar selama dua hari di dua kota, yaitu Kota Probolinggo dan Kota Batu, Rabu-Kamis (13-14/7/2022).
Pelatihan pertama mengenai implementasi Kurikulum Merdeka bersama fasilitator sekolah penggerak Dr Benny Prasetiya MPdI. Hari kedua dipantik oleh Ketua Majelis Pustaka Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim sekaligus dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya Dr H Mulyana AZ MSi tentang cara mendesain karakter guru dan siswa.
Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka
Pelatihan pertama digelar mulai 07.00 wib hingga 12.00 wib. Salah satu peserta pelatihan Samsiyah Nuril Hidayah menyampaikan seluruh guru antusias mengikuti pelatihan ini, karena pada tahun ajaran 2022-2023 kurikulum merdeka mulai diterapkan.
“Kalau untuk implementasi kurikulum merdeka untuk hari pertama sangat mengena, karena Pak Benny langgung memberikan keyword-keywordnya. Dan itu yang kita butuhkan, tinggal mempraktikkan langsung, karena saya yakin kompetensi guru MI sudah bagus,” ujarnya.
Sementara itu Benny Prasetiya kepada PWMU.CO menyampaikan selain pelatihan, dirinya sebagai fasilitator akan melakukan pendampingan pada MIM 1 Kota Probolinggo dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Kurikulum ini menyenangkan untuk anak. Sebab pembelajaran berbasis proyek lebih banyak diterapkan. Ilmu akan jauh lebih diingat oleh siswa jika berdasarkan pengalaman,” ungkapnya.
Dua Nilai untuk PR
Hari kedua di Kota Batu, pelatihan dilaksanakan pukul 11.00-14.00 wib di Kusuma Agrowisata Resort & Convention Hotel. Pelatihan dibuka dengan kuis matematika oleh Mulyana dan dilanjutkan dengan pemberian materi mendesain karakter guru dan siswa.
Menurut Mulyana, kunci dalam berkarakter dan berkomitmen tergantung pada ketulusan semua guru dan karyawan MIM 1 Kota Probolinggo.
“Saya sebenarnya melihat guru-guru MIM 1 Kota Probolinggo banyak yang potensial dan kualifikasi bagus. Tinggal menurut saya diasah sedikit saja agar dapat berkembang dengan baik,” paparnya.
Saat pelatihan, ujar Nuril kepada PWMU.CO, Mulyana juga berbagi tips cara mengajar menyenangkan yang disukai siswa. Salah satunya memberikan dua nilai untuk PR siswa. Satu nilai 100 sebagai reward siswa sudah mengerjakan, dan pemberian nilai sesuai jumlah soal yang dijawab benar. Cara ini dapat memacu semangat siswa untuk mengerjakan PR. Hal ini disambut baik oleh peserta.
“Tips-tips dari beliau banyak dan luar biasa. Mungkin ke depannya mendatangkan beliau kembali untuk penguatan mendesain karakter anak untuk bisa diimplementasikan pada kurikulum merdeka,” jelas Nuril.
Kepala MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo Hanafi berharap usai digelarnya pelatihan ini seluruh guru dan karyawan bisa semakin semangat.
“Sepulang dari kota Batu ini, batu itu kan atos, sejak dahulu batu itu atos atau keras, belum pernah saya melihat batu itu lembut. Artinya apa, kemauan kita harus keras, cita-cita kita harus keras sehingga kita makin dipercaya oleh masyarakat Probolinggo,” tegasnya.
Usai pelatihan, Hanafi memberikan reward kepada seluruh guru dan karyawan untuk menikmati momen berlibur di Kusuma Agrowisata. Seperti wisata petik buah, waterboom. Dilanjutkan mengunjungi Alun-alun Kota Batu hingga mampir di pusat oleh-oleh. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.