GDM Pukau Haedar Nashir
Prof Haedar pun melihat satu per satu sarana di Gedung Dakwah Muhammadiyah yang memang menjadi pusat pengendalian gerakan Persyarikatan di Kabupten Gresik. Mulai dari ruang kerja tata usaha, ruang istirahat tamu, ruang pimpinan, ruang rapat, dan ruang ortom.
Di ruang pimpinan, Prof Haedar pun mencoba merasakan duduk di kursi In’am—sapaan akrab sang ketua PDM. Senyuman sumringah langsung tergambar jelas di wajah In’am melihat sang Ketum PP menduduki kursinya. Akhirnya bersama Saad Ibrahim, mereka mengabadikan momentum langka itu dengan foto bertiga di sana.
Prof Haedar pun tak kuasa melontarkan pujian saat diajak melihat ruang rapat. Saat pintu kaca berlogo Muhammadiyah itu dibuka, tampaklah layar putih yang tertempel di salah satu dindingnya dengan meja-kursi berbentuk U mengelilinginya. “Sudah modern ini! Bisa langsung sentuh layarnya,” ungkap Prof Haedar.
Bahkan, dia juga meninjau fasilitas Masjid at-Tanwir. “Masjid yang cukup bagus, modern,” ujarnya. Dia lantas teringat ucapan Saad Ibrahim, “Kata Ustadz Saad, ‘Masjid SMP saja megah, apalagi punya PDM!’.”
Di akhir kunjungan kilatnya, In’am didampingi jajarannya menyerahkan sebuah cinderamata miniatur GDM Gresik. Mereka lantas foto bersama sebelum Prof Haedar dan Saad Ibrahim istirahat sejenak di Hotel Aston Inn Gresik.
Baca sambungan di halaman 2: Pusat Pergerakan Persarikatan