Buka Fortasi, Wagub Jatim: Sekolah Muhammadiyah Lembaga Swasta yang Berkualitas; Liputan Viradyah Lulut Santosa, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Emil Elistianto Dardak membuka Forum Taaruf dan Orientasi Siswa (Fortasi) Tahun 2022 Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Surabaya, di Pusat Dakwa Muhammadiyah Jalan Wuni No 9, Surabaya, Ahad (17/7/2022).
Wakil Gubernur Jawa Timur itu mengatakan seseorang yang telah menginvestasikan waktunya untuk organisasi, suatu hari akan menjadi pembeda.
“Sekarang ini, adalah masa-masa yang sangat menentukan. Bukan berarti yang tidak sukses sekarang, tidak akan sukses di masa depan. Tapi peluang kita untuk menjadi sukses banyak ditempa saat masih belajar seperti ini. Kalau seseorang menginvestasikan waktu mereka untuk berorganisasi, ini akan menjadi aset yang luar biasa,” kata mantan Bupati Trenggalek ini.
Emil menambahkan, dirinya menyempatkan hadir di tengah kesibukannya karena ingin bersapa dengan kader Muhammadiyah. Menurutnya kader IPM harus mampu menjawab tantangan zaman, sehingga memerlukan kolaboratif agar dapat menciptakan kesetaraansekolah negeri dan swasta.
‘’Meskipun pelajar yang tidak terakomodasi ke dalam sekolah negeri. Mereka (pelajar) yang masuk sekolah swasta harus dibesarkan hatinya. Adik-adik yang bersekolah di sekolah swasta harus menunjukan prestasi yang unggul,’’ ucapnya.
Untuk itu, peran aktif anggota IPM dapat menjawab tantangan hari ini. Terlebih, pascaperubahan proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang ditempuh terdapat empat jalur. Yaitu zonasi, jalur prestasi, jalur perpindahan tugas orang tua/wali, dan jalur afirmasi untuk keluarga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Isu PPDB
Ia juga menceritakan fenomena yang menjadi isu hangat saat PPDB berlangsung, terlebih privillage zonasi. Banyak ditemui warga yang akhirnya jual beli bangku di sekolah favorit.
‘’Praktik ini sebenarnya sudah lama sering terjadi, oleh karena itu kita ingin juga meyakinkan bahwa sebenarnya lembaga pendidikan swasta ini baik dan berkualitas. Bahkan di luar negeri banyak yang berlomba-lomba masuk sekolah swasta,” terangnya.
Meski begitu, Emil tidak menampik fakta bahwa keadaan finansial keluarga juga menjadi faktor utama dalam memilih sekolah. Sebab, tak dipungkiri, biaya sekolah negeri lebih murah dibandingkan sekolah swasta.
Ia menilai esensi pergerakan Muhammadiyah dekat dengan lembaga pendidikan. Tak ayal sekolah Muhammadiyah menjadi lembaga swasta yang berkualitas. “Karena saya yakin target market sekolah Muhammdiyah itu membina umat. Tentunya ini yang menjadi tantangan IPM, bisa menderek lebih tinggi prestasi-prestasi siswa-siswi,” ucapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Barometer Jatim