Tari Manuk Dadali untuk Siswa Baru SD Muhammadiyah 7 Surabaya; Liputan Migdad Lazuardi, kontributor PWMU.CO Surabaya.
PWMU.CO – Sekolah Inovatif SD Muhammadiyah 7 (SDM 7) Jagir, Surabaya menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kegiatan MPLS hari pertama diawali dengan apel pagi yang diikuti oleh siswa dan guru, di Innovative Activity Center, Senin (18/7/2022).
Para siswa terlihat bersemangat dan bergembira saat kembali masuk sekolah setelah libur semester. Mereka pun langsung berbaris dengan rapi dan tertib untuk mengikuti apel pagi yang dipimpin oleh Kepala SDM 7 Surabaya, Achmad Zainuri Arif MPd.
Apel pagi diwalai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah “Sang Surya”. Lalu dilanjutkan dengan sambutan Ketua Pelaksana, Ustadzah Zuhrotul Farida SAg.
Ustadzah Zulis sebagai pembawa acara kemudian memperkenalkan guru-guru yang akan menjadi wali kelas I sampai VI, guru mata pelajaran, dan karyawan.
Usai perkenalan guru dan karyawan, siswa baru dipanggil ke depan untuk memperkenalkan diri di depan kakak kelasnya. Setelah mengenalkan diri, pada siswa baru disematkan ikat kepala bertuliskan ‘Inovator Cilik’ sebagai penanda mereka telah menjadi siswa baru bertagline Sekolah Inovatif.
Filosofi Tari Manuk Dadali
Tak sampai di situ, di akhir kegiatan para siswa disuguhi Tari Manuk Dadali yang dibawakan oleh Atiqah Bilqis Ramadhani (siswa Kelas III Al Farazi) serta Ramadhania Azka Kusnady dan Gadis Riry Eshalra Shazea (siswi Kelas IV Ibnu Haitam).
Gadis Riry Eshalra Shazea, mengaku senang bisa ketemu kembali dengan temannya. Dia juga bangga bisa menampilkan tari itu di depan guru dan siswa. “Meski sedikit malu karena dilihat banyak orang,” ungkapnya.
Siswi yang akrab disapa Zizi ini berharap, “Semoga ke depan bisa terus menampilkan yang terbaik buat sekolah dan teman-teman.”
Sementara Shakayla Ramadhani Ubadahen, siswa baru Kelas I Ibnu Firnas mengaku senang di hari pertama masuk sekolah. “Karena ketemu teman-teman baru. Tadi juga diajak belajar nari sama kakak kelas,” ungkap Kayla.
Achmad Zainuri Arif, sang kepala sekolah baru, mengungkapkan tari ini kami pilih karena menggambarkan kegagahan, cinta Tanah Air, dan persatuan NKRI, serta dapat menumbuhkan kreativitas siswa.
Hal ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu berkebhinekaan global dan kreatif serta mendorong siswa untuk aktif bergerak sebagaimana yang dikembangkan dalam Kurikulum Merdeka.
Selain itu, lanjutnya, dengan tampilan oleh kakak kelas, kami harapkan komunikasi antara mereka dengan adik kelas dapat terjalin dengan baik. “Dengan begitu, kondisi lingkungan belajar akan terasa nyaman. Dan pembelajaran dapat berjalan optimal,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni