Utang yang Tak Terbayarkan oleh Drh Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur.
PWMU.CO– Malaikat Raqib bertugas mencatat segala amal kebaikan manusia. Malaikat Atid bertugas mencatat semua amal perbuatan jahat manusia. Tiap detik tanpa jeda. Seandainya kerja manusia meniru dua malaikat itu maka tak ada lagi pekerjaan tertunda.
Ada pembelajaran yang baik, yang luar biasa dahsyat tentang audit keuangan oleh Kantor Akuntan Publik Abdul Hamid & Rekan di Gedung Kemanusiaan Lazismu Jawa Timur yang dimulai kemarin.
Beberapa Lazismu Daerah baru menyerahkan berkas-berkasnya saat audit sudah dimulai dan rata-rata laporan keuangan itu baru dituntaskan penyelesaiannya menjelang deadline yang kita sepakati. Padahal kita telah menerjunkan para pendamping dan pembimbing agar laporan keuangan itu secepatnya bisa kita selesaikan.
Dulu pernah disampaikan oleh Prof Dr Hilman Latief (mantan Ketua Lazismu Pusat, kini Dirjen Haji Kemenag) agar kita di Wilayah menyiapkan laporan keuangan dengan tertib sehingga bulan kedua tahun berikutnya bisa diaudit. Alhamdulillah tahun ini bisa dilakukan di bulan Juli.
Ada pelajaran penting dari tiap-tiap malaikat yang mempunyai tugasnya masing-masing dan mereka sangat patuh menunaikannya. Mereka mempunyai karakter laa ya’shuunallah serta wa yaf’aluuna maa yu’maruun. Karakter patuh taat, tidak melupakan apalagi mendurhakai perintah Allah dan senantiasa mengerjakan apa saja yang Allah perintahkan.
Malaikat pencatat amal secara otomatis akan mencatat dan menginput apa saja yang kita lakukan baik itu amal baik ataupun buruk. Pekerjaan dan tugas yang menjadi amanahnya yang harus mereka tunaikan itu diselesai-tuntaskan saat itu juga.
Tidak ada pekerjaan yang tertunda. Apalagi tidak terselesaikan. Padahal malaikat tidak mati artinya malaikat selalu punya ruang dan waktu untuk menunai-tuntaskan pekerjaan dan amanahnya itu di waktu-waktu berikutnya. Malaikat punya banyak waktu tapi tak pernah menunda tugas.
Lalu bagaimana dengan kita yang punya keterbatasan waktu, yang setiap saat Allah bisa sewaktu-waktu mengambil nyawa kita. Dengan menunda-nunda tugas dan pekerjaan untuk mencatat dan meng-input semua transaksi keuangan yang harus kita lakukan sehari-hari itu akan membuka peluang untuk kita meninggalkan beban amanah yang tidak tertunaikan jika kita sewaktu-waktu dipanggil oleh Allah swt. Maka itu menjadi beban bagi orang-orang, bagi teman-teman yang kita tinggalkan. Meninggalkan utang pekerjaan. Padahal Rasulullah saw tidak menshalati orang yang meninggalkan beban utang yang belum terbayarkan.
Kita semua berharap bahwa Lazismu di mana kita semua ada di dalamnya sebagai pengemban amanah menjadi besar dan kuat. Lebih dari itu menjadi Laznas yang terpercaya dan berkemajuan.
Sahabat, ada hal penting yang harus kita lakukan saat di mana kita jeda (wuquf) sejenak menghitung diri, bagaimana kita bisa dikaruniaNya amanah yang sangat besar. Jauh lebih besar dari amanah yang kita tunaikan saat ini.
Jika dengan amanah yang sekarang ini saja kita tidak melakukannya dengan tertib dengan waktu yang tepat dan tidak tertunda-tunda. Bukankah Allah itu Maha Rahman dan Maha Rahim, Allah itu sangat menyayangi kita.
Allah tidak akan membebani kita dengan beban yang jauh di atas kemampuan kita. Oleh karenanya kita masih dititipi amanah sebesar apa yang kita emban saat ini. Yang belum besar sesuai harapan kita semua.
Sahabat, mari kita buktikan bahwa kita menjadi orang yang layak dan pantas menerima apa saja yang kita mohonkan kepada Allah. Bukankah Allah telah berjanji untuk mengabulkan apa saja yang kita mohonkan kepadaNya.
Target Lazismu Jawa Timur 1 Triliun itu akan menjadi nyata atas karuniaNya, jika ikhtiar yang kita lakukan, bukti-bukti rekam jejak yang kita torehkan itu mengantarkan kita semua bahwa kita memang pantas untuk menerima apa saja yang kita mohonkan kepadaNya.
Bahkan kita dengan bukti-bukti rekam jejak yang kita lakukan bisa menghadirkan rahman-rahimNya. Dengan amal kita itu lantas Allah mewajibkan diriNya memenuhi permohonan kita.
Tetap semangat berbagi manfaat.
Bismillah
Binangun Indah, 19/7/22
Editor Sugeng Purwanto