Wali Kelas Berlian School Pelatihan Metode Tajdied; Liputan kontributor PWMU.CO Nur Afifah Firdaus Masykuri.
PWMU.CO – SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) Gresik menyelenggarakan Pelatihan Membaca Al-Qur’an Metode Tajdied untuk wali kelas dan guru tahfidh, di Aula Berlian School, Jumat (8/7/22).
Dipandu oleh Nurul Qomariyah SPd, kegiatan ini mendatangkan Zaitun Nailiyah SPsi, guru al-Quran dan tahfidh sebagai pemateri. Ustadzah Lely, sapaan akrabnya, mengajak pesertAa untuk menyamakan persepsi.
“Sebagai wali kelas yang setiap hari membimbing siswa dalam pembiasaan diri yang meliputi shalat, tarjim, dan muraja’ah, kita wajib murajaah dengan tajwid dan bawaan yang benar,” ujarnya.
“Guru al-Quran dan tahfidh juga dituntut untuk membuat siswa hafal sekaligus bagus bacaan makharijul huruf-nya, tajwidnya,” tambahnya.
Jangan Hanya Gugur Kewajiban
Ustadzah Lely menegaskan wali kelas dan guru tahfidh harus bekerja sama. “Sebagai garda terdepan yang membantu siswa dalam menghafal, kita harus mendisiplinkan tajwid anak-anak. Jangan hanya gugur kewajiban pokoke hafal. Tapi benar-benar didampingi dan diawasi sampai hafalannya mantap dan tajwidnya bagus,” pesannya.
Menurutnya, penting bagi guru untuk dapat membaca al-Quran dengan benar. “Membaca al-Quran, ketika benar mendapat pahala dan ketika salah mendapatkan dosa,” dia mengingatkan.
Dia melanjutkan, ketika guru mendengarkan bacaan siswa salah, maka tidak boleh diam saja. Harus dibenarkan. Yang mendengarkan bacaan salah dan tidak dibenarkan juga akan berdosa.
Sambung Ayat
Diawali dengan pembacaan surat al-Fatihah secara bersama-sama. Ustadzah Lely meminta para peserta untuk sambung ayat membawakan surat an-Naba’. Dua ayat per orang. Dia meminta para peserta membawakan irama Hijaz.
Dia menegaskan, pembiasaan perlu dilakukan agar saat mendampingi siswa murajaah di kelas pada wali kelas dapat mencontohkan penggunaan irama Hijaz yang benar.
Salah satu peserta pelatihan, Mamluqil Farihah SPd, Wali Kelas I Ar Rohman mengaku senang mengikuti kegiatan ini.
“Kegiatan ini sangat bagus. Semoga bisa rutin diadakan. Kalau bisa ada jadwal tiap satu pekan sekali. Agar para guru juga terpantau kelancaran membaca al-Quran dan bacaan tajwidnya,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni