Jelang Pemilu, Muhammadiyah Diminta Ikut Tentukan Kiblat Politik Indonesia; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Prof Dr H Zainuddin Maliki MSi mengungkapkan harapannya kepada Muhammadiyah agar bisa menjadi political leverage (pengungkit politik).
“Dalam arti, Muhammadiyah bisa turut menentukan arah kiblat politik di negara ini. Karena kehidupan kita ini, suka atau tidak, dikendalikan oleh politik,” ungkapnya, saat diwawancarai secara eksklusif oleh PWMU.CO di Masjid Taqwa Spemdalas, Senin (11/7/2022)
Dia sepakat dengan banyak orang yang mengatakan, Indonesia sekarang mengalami defisit demokrasi. “Karena politik sudah terlalu didominasi oleh praktik-praktik transaksional!” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, demokrasi juga mengalami distorsi. Bahkan sudah ada yang mengusulkan agar ada gerakan reformasi jilid dua. Dia menegaskan, “Supaya demokrasi kita ini bisa dikembalikan menjadi demokrasi yang substansial!”
“Muhammadiyah dengan segala investasinya dan kemandiriannya menjadi sebuah gerakan yang sangat dinamis ini bisa diarahkan menjadi political leverage.”
Prof Zainuddin Maliki
Mengingat, dia menilai, kualitas demokrasi di Indonesia telah turun menjadi demokrasi prosedural, bahkan transaksional. Menurutnya, praktik itulah yang merusak mentalitas bangsa dan hanya menguntungkan kepentingan segelintir orang alias oligarki.
Oleh karena itu, dia sendiri berharap, “Muhammadiyah dengan segala investasinya dan kemandiriannya menjadi sebuah gerakan yang sangat dinamis ini bisa diarahkan menjadi political leverage.”
Tujuannya, sambung Prof Zainuddin Maliki, untuk memperbaiki kualitas demokrasi di Indonesia. Dia percaya Muhammadiyah mampu, sebab dia menilai Muhammadiyah adalah organisasi mandiri, mampu bergerak cepat membangun pendidikan, masjid, dan fasilitas kesehatan.
Baca selengkapnya di halaman 2: Jadikan Pemilu Berkualitas
Discussion about this post