Siswa Baru SMA Muhi Yogya Dibekali Manhaj Muhammadiyah. Liputan Yusron Ardi Darmawan MPd, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Siswa baru SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dibekali materi Ismuba. Ini merupakan agenda rutin tahunan bagi peserta didik baru Kelas X yang bertujuan untuk mengenal kehidupan islami sesuai manhaj Muhammadiyah di lingkungan sekolah.
Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari, yaitu pada Senin dan Selasa, (18-19/7/2022) bertempat di Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Yogyakarta.
Mengangkat tema Membangun Kesadaran Spritual Pelajar Muhammadiyah yang Holistik, kegiatan ini diikuti oleh 421 peserta didik baru. Acara dimulai pukul 06.30 WIB dan diawali kegiatan tadarus pagi dipimpin oleh Fauzi SS MPd.
Materi Ibadah Praktis, Motivasi Belajar Quran dan Adab
Pada materi sesi pertama peserta diberikan materi tentang ibadah praktis meliputi wudhu, tayamum, dan sholat. Sesi ini dibersamai oleh Ghoffar Ismail MA, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UMY.
Dalam materinya, Ghoffar menyampaikan keutamaan sholat dalam islam. Ada 9 keutamaan bagi seorang muslim yang selalu mengerjakan sholat lima waktu tepat pada waktu.
“Utamanya yaitu yaitu dicintai Allah, badannya selalu sehat, keberadaannya selalu dijaga malaikat, rumahnya diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang shalih, hatinya dilunakkan Allah SWT, dipermudah saat akan menyeberang shirath, dijauhkan dari api neraka, dan dimasukkan ke surga,” paparnya.
Untuk mencapai sholat yang berkualitas, menurut Ghoffar, salah satu kuncinya adalah thaharah harus benar dan sempurna. “Sebagai kader Muhammadiyah kita harus beribadah sesuai dengan ketentuan dari tarjih Muhammadiyah,” ujarnya.
Motivasi Belajar Al-Quran
Materi sesi kedua yakni motivasi belajar al-Quran oleh Mahfud Khoirul Amin SIP MA dari UMY. Menurutnya, kitab suci al-Quran merupakan pedoman hidup umat Islam yang dinilai menjadi sumber segala Ilmu pengetahuan dan mengandung banyak keutamaan-keutamaan.
“Berbeda dengan kitab suci lainnya, al-Quran merupakan kitab suci yang menghormati ilmu pengetahuan. Sebagaimana agama Islam juga menghormati ilmu pengetahuan. Hal ini tidak ditemukan perbandingannya dengan kitab suci lainnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, Mahfud mengajak peserta didik untuk senantiasa mencintai dan mempelajari al-Qur’an. “Salah satu fadhilah atau pahala membaca Al Quran yalni satu huruf dibalas dengan sepuluh kebaikan,” ucapnya.
Materi ketiga yakni adab terhadap orang tua, guru, dan teman. Pada sesi ketiga ini dibersamai oleh Muhammad Puji Kurniawan MM untuk peserta didik putra. Sementara untuk peserta didik putri dibersamai Dra Siti Anisah Muhani. Pada kesempatan ini dijelaskan, bahwa adab lebih tinggi daripada ilmu.
“Ilmu atau kepintaran tidak ada artinya apabila seseorang tidak memiliki adab (etika). Ilmu menjadi berbahaya bagi pemiliknya dan orang lain karena tidak dihiasi akhlak yang terpuji,” terang Puji Kurniawan.
Dia mengatakan, tujuan penanaman adab dalam kehidupan adalah melahirkan manusia yang seimbang.
“Selain manusia mempunyai kemampuan intelektual, ia juga memiliki kesadaran moral dan spiritual yang selalu membimbingnya dalam setiap aktivitas kehidupan,” katanya.
Peserta Didik Harus Kuat Pondasi Keislaman
Kepala SMA Muhi Yogyakarta Drs H Herynugroho MPd dalam sambutannya menekankan, peserta didik harus kuat pondasi dalam keislaman dan Kemuhammadiyahan. Selain itu peserta didik juga harus memiliki ilmu agama yang luas dan moderat.
“Cara pandang dalam beragama secara moderat yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan (pemahaman agama yang kaku) maupun ekstrem kiri (pemahaman agama yang liberal),” terangnya.
Di hadapan seluruh siswa baru SMA Muhi dia mengingatkan, para siswa harus menjadi kader Islam dan kader Muhammadiyah yang berkemajuan.
“Islam yang berkemajuan cirinya selalu menyemaikan benih-benih kebenaran, kebaikan dan kedamaian, keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi seluruh ummat manusia,” tandasnya.
Setelah peserta didik selesai mendapatkan materi dari para pembicara, kegiatan dilanjutkan dengan pendalaman materi di kelas masing-masing. Kegiatan ini didampingi oleh guru ISMUBA. Peserta didik juga diajak melaksanakan praktik wudhu dan sholat sesuai tuntunan Muhammadiyah.
Pada hari kedua, dilaksanakan kegiatan Heritage Trip. Kegiatan Heritage Trip ini bertujuan untuk mengenalkan tempat-tempat bersejarah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta. Peserta diajak mengelilingi beberapa tempat seperti Gedung Dakwah Muhammadiyah, Masjid Gedhe Kauman dan Keraton Yogyakarta. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni